Mohon tunggu...
Yuzelma
Yuzelma Mohon Tunggu... Guru - Giat Literasi

Ilmu adalah buruan, agar buruan tidak lepas, maka ikatlah dengan menulis

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Rangkul Mereka, Saat Sudah Menjauh

23 Juli 2018   21:38 Diperbarui: 23 Juli 2018   21:52 254
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Seorang anak belum pernah menjadi orang tua, namun orang tua sudah pernah menjadi seorang anak. Ini sudah Hukum alam, Lantas kenapa orang tua tidak bisa memahami Dan tidak mau tahu apa yang diinginkan oleh seorang anak? .

Sering terjadi gap antara orang tua Dan anak-anak. Disebabkan karena hal-hal kecil, namun tidak dikomunikasikan dengan baik. Sehingga sikap saling tertutup ini dapat menyebabkan masalah kecil semakin hari semakin besar. , Dan pada akhirnya akan menjadi bom waktu, dapat meledak seketika, menjadi serpihan serpihan kecil yang berterbangan Serta saling menjauh.

Tanpa disadari tembok keangkuhan, mulai terbangun secara bertahap, lama Kelamaan semakin Tinggi Dan semakin tidak terjangkau. Akhirnya muncul sikap egois tanpa ada toleransi sama sekali.

Kondisi ini dapat menimbulkan kebekuan dan mencapai fase freeze dibawah Titik minus nol derajat celcius. Tak sepatah Katapun keluar antara satu dengan yang lainnya. Kemudian timbulah suatu prasangka Dan praduga, saling mencurigai antara orang tua Dan anak-anak.

Anak tidak pernah menjadi orang tua, Namun mereka dituntut untuk memahami orang tua, Dan orang tua sudah pernah menjadi jadi anak, namun tidak mau tahu dengan kondisi anak.

Kalau es beku bisa dicairkan dengan menaikkan temperatur. Kalau hati beku bisa dicairkan dengan menjalin komunikasi yang saling terbuka , dan saling merangkul.

Bicara saling terbuka Dan lakukan introspeksi diri. Kalau masing-masing -masingnya sudah melakukan introspeksi diri, dimana kekurangan, kenapa ketimpangan terjadi ,dan kira-kira apa solusi yang bisa ditawarkan. Tentu tembok keangkuhan tidak akan tercipta.

Belajar dari Kisah pada masa Nabi Muhammad SAW saat itu Kedatangan Seseorang yang mengadukan kenakalan anaknya kepada nabi. saat Itu nabi tidak memberikan nasehat apa-apa, Selain berkata" pulanglah, introspeksi dirimu"

Begitu juga dengan hal saling merangkul antara orang tua dan anak-anak dapat terjadi, apabila keiklasan orang tua untuk memahami apa keinginan anaknya. Dan anak-anak dapat juga memahami keinginan orang tuanya.

Perlahan tembok keangkuhan, egoistic, sombong Dan merasa paling benar akan meluber dengan sendirinya. hingga Tiba waktunya saling membaur satu dengan yang lainnya. Maka Inilah yang disebut sebagai cikal -bakal seiya Sekata, seiring sejalan, bermitra antara orang tua dan anak-anak, dalam menggapai asa keluarga.

Jarak jangan semakin diperjauh, pembatas jangan dibangun, Rangkul dengan bumbu kasih Sayang dan saling membutuhkan. Agar mereka tidak menjauhi kita.

Selamat hari anak, 23 Juli 2018

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun