Mohon tunggu...
Yuzelma
Yuzelma Mohon Tunggu... Guru - Giat Literasi

Ilmu adalah buruan, agar buruan tidak lepas, maka ikatlah dengan menulis

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Dunia Medis Tidak Klinis dan Tidak Higienis

16 Februari 2018   21:18 Diperbarui: 16 Februari 2018   21:26 728
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber foto: dokumen pribadi

Coba tebak, botol apakah yang ada pada foto di atas?
Sekilas mirip botol kecap dan botol asam cuka yang tidak dijaga kebersihannya.

Tapi itu bukan botol kecap atau botol asam cuka. Itu adalah botol  yang berisi cairan antiseptik yang baru saja digunakan oleh dua orang tenaga medis untuk membersihkan bekas tusukan paku di kaki saya.

Dalam satu bulan ini sudah dua kali tertusuk paku. Ini kali kedua saat perjalanan ke daerah  . Kondisi dararut sehingga diputuskan untuk mencari klinik terdekat.

Di awal diagnosa yang dilakukan oleh tenaga medis saya sudah meragukan kompetensinya.

Bekas tusukan paku ditusuk lagi oleh tenaga medis pakai jarum tanpa mengoleskan cairan alkohol sebagai anti septik.
Saya bukan orang medis , namun sudah mengalami tertusuk paku yang kedua. Dimana tenaga medis profesional dia akan membersihkan luka terlebih dahulu atau mengoleskan alkohol anti septik.

Main tusuk -tusuk saja , tanpa pemberitahuan seperti ini" maaf kaki ibu saya bersihkan". Setidaknya dengan berkata seperti itu si pasien akan siap-siap untuk menahan rasa sakit.

Yang namanya jarum sekecil apapun kalau ditusuk ke jaringan tubuh pasti sakit.
Inilah dasar pertama saya katakan tenaga medis belum kompeten.
Akhirnya saya sarankan "tolong diolesi denan akohol antiseptik biar rasa sakitnya berkurang.
Kemudian tenaga medis baru mengambil cairan yang dianggapnya  alkohol dan mengoleskan ke bekas luka.
Bayangkan botol yang diakuinya alkohol  antiseptik  tanpa dikasih label yang memuat identitas bahan apa yang ada di dalamnya.
Saya baru merasa yakin kalau itu adalah alkohl saat merasakan dingin dikaki. Sehingga saat dia membuka luka dengan jarum rasa sakit sedikit berkurang.

Yang kedua saat melihat botol plastik tanpa tutup  dan tanpa label identitas bahan yang di dalamnya berisi cairan bening  akan dioleskan ke kaki saya, saya berkata " itu cairan apa?".
Tenaga medis menjawab hidrogen peroksida.  Lalu saya membiarkan saja dia melakukan tindakan berikutnya, tanpa ingin tahu fungsinya apa.

Sebagai pasien akhirnya bawel juga saat tenaga medis akan mengoleskan cairan berwarna gelap yang  ada dalam botol kecap tanpa bertutup. Cairannya berwarna agak gelap dan bagian luar berlepotan dengan bekas cairan yang sudah mengering.
"Itu cairan apa ?"saya bertanya lagi. Agak ketus dia menjawab satu kata "BETADINE".

Setelah itu saya diam sampai kegiatan membersihkan luka selesai.
Namun saat setelah dikatakan selesai ,mulut ini nak berbicara lagi.
"Kenapa luka saya tidak ditutup? Maksudnya diperban.
Si tenaga medis me jawab "tidak perlu".
Saya katakan"saya akan bepergian ,apa tidak bermasalah dibiarkan terbuka begitu saja".
Kemudian simedis dengan muka sewot menjawab "saya akan perban".
Ok silahkan dengan tersenyum saya mempersilahkan untuj memperbannya. Nmun dia perban tanpa gunakan kain  kasa dengan betadin.
Melihat ketidak seriusannya, akhirnya saya minta perlengkapan perban dan membalut bekas luka sendiri.

Kalau dilihat dari wajah saya yakin si tenaga medis bukanlah mahasiswa yang sedang  praktik. Kalaupun sedang praktik saya rasa kompetensinya tidak separah itu. Ingat tuh ananda nadia calon bidan, h he.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun