Mohon tunggu...
Yuyun Simanjuntak
Yuyun Simanjuntak Mohon Tunggu... Freelancer - Berkat

Be nature

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Pengalaman Masuk Politenik Negeri Medan dengan ''Bumbu''

7 September 2019   10:16 Diperbarui: 7 September 2019   10:34 54
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Jika boleh kulukiskan dengan kata-kata ''aku adalah seorang wanita yang menyadari penuh bahwa aku yang sekarang tidak mampu dan tidak akan bisa tanpa kuasa Sang Pencipta. ''

Benar awam bilang ''akan banyak alasan buat mereka yang sering lupa mengucap syukur''. Ya itu kutemukan dalam diriku semasa aku masuk dalam ruang tak berdinding penuh angin kencang. Tidak tau harus bagaimana dalam kondisi seperti itu. Kucoba melawan datangnya arah angin membuat pasir-pasir kecil beria dalam mataku. 

Rasa sakit, perih, mata memerah bersatu dalam tangisku. Kucoba diam dalam kondisiku memberi izin mutlak pada angin untuk menertawakan diriku. Menggigil, memeluk pada diri sediri angin semakin menertawakanku. 

Hingga kucoba mencari perlindungan dan pertolongan mengingat diri semakin lemah. "Harapan'' hadir dalam kelemahan dan keterbatasanku. Ya aku berserah dengan percaya kelak aku akan terbangun disambut oleh kicauan burung dan hangatnya sang mentari pagi.

dokpri
dokpri
Ya benar kiasan yang kualami menuju kampusku sekarang yaitu Politeknik Negeri Medan. Sang Pencipta mengabulkan doaku dengan hangat sang mentari pagi. Kicauan burung lebih Sang Pencipta berikan. Berbagai kondisi dalam studiku di Politeknik Negeri Medan boleh kudengarkan. Ada suara-suara yang selaras dengan telinga dan ada juga yang kurang selaras ditelinga. 

Dan karena ini pengalamanku maka aku akan terbuka atas apa yang aku rasakan selama duduk di bangku kelas CE-3A. Hehehe... pengalaman yang jelas tidak menyenangkan adalah melihat biaya Uang Pangkal Kuliah (UKT) yang tidak disesuaikan dengan pekerjaan dan pendapatan orangtua saya. Sudah mengajukan penurunan UKT sampai sekarang belum ada jawaban. 

Minimnya kerjasama antara pimpinan dan pembantu pimpinan membuat saya sebagai mahasiswa bingung harus seperti apa dalam kondisi itu. Ya seperti pembelajaran di atas selebihnya saya hanya bisa berharap pada kuasa Sang Pencipta begitu juga dalam studi saya sehari-hari.
    

Teknik komputer yang tak pernah terpikirkan olehku selama duduk dibangku SMA sempat mengacaukan keyakinanku atas diriku bahwa aku adalah ciptaan sempurna dari Sang Pencipta. Semester demi semester aku akan berjuang bersahabat baik dengan prodiku yang adalah wadah pembentukan sikap atas aspek pendidikan dalam diriku.  
     

Aku Yuyun Simanjuntak silemah yang menonjol. Aku mulai semester 3 dengan kelemahan yang menonjol. Aku dicipta untuk sebuah visi membangun bangsa. Politeknik Negeri Medan akan menjadi saksi kaki ini akan berpijak.

dokpri
dokpri

Aku silemah menonjol yang senantiasa selalu berpengharapan kelak Polmed mengantarkan alumni yang membawa bangsa dan negara Indonesia ke arah yang lebih baik dan benar.
dokpri
dokpri

#Politeknik Negeri Medan
#Tugas
#Mr. Gunawan

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun