Akan tetapi masih terdapat mantan mahasiswa yang tidak memiliki kerisauan seperti yang saya rasakan saat ini. Untuk apa berlama-lama menjadi mahasiswa terlebih dahulu? Bila pada akhirnya semua berakhir sama yaitu hanya mencari uang saja. Kasarnya seperti ini “Ngapain susah-susah jadi sarjana”. Susahnya menjadi sarjana hanya berakhir dengan bekerja mencari uang dan seakan percuma menimba ilmu dan mengasah diri. Celetukan favorit mahasiswa di paragraf sebelumnya menjadi sesuatu yang basi untuk didengar ketika sudah lewat masanya saat menjadi mahasiswa. Gelar sarjana, seakan menjadi gerbang meloloskan diri dari semua proses yang dilalui saat menjadi mahasiswa.
Apa daya, uang sudah menjadi fokus utama ketika lepas dari peran sebagai mahasiswa, kalau gak ada uang mau hidup seperti apa coba? “Gelar sarjana ini modal awal untuk berpenghasilan lebih lho! Jadi mending cari uang aja lah setelah lulus.” Terdengar celetukan favorit para sarjana. Uang memang alat pembayaran yang sah. Namun, jangan biarkan proses ketika menjadi mahasiswa itu ditukar dengan mudahnya menggunakan uang. Sarjana merupakan gerbang masuk untuk menjadi manusia yang telah dan akan melewati masa risaunya. Lantas setelah jadi sarjana mau apa? Mau dapat uang aja? Iya? Lalu dimana pikiran kritis mu yang dulu ada wahai mantan mahasiswa! Sekian.
"Susahnya menjadi sarjana hanya berakhir dengan bekerja mencari uang dan seakan percuma menimba ilmu dan mengasah diri"