Mohon tunggu...
Yuswanto Raider
Yuswanto Raider Mohon Tunggu... Saya seorang guru dan penulis lepas yang lahir di Surabaya pada 14 Februari 1974. Sejak tahun 2005 saya tinggal di Desa Kembangsri Kecamatan Ngoro Kabupaten Mojokerto

Hobi saya merawat tanaman, traveling, outdoor learning, dan advokasi kemasyarakatan

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Pelajar SMAN 1 Pacet, Tampilkan Wayang Beber di Pasar Keramat, Ini Buktinya!

17 Februari 2025   23:58 Diperbarui: 17 Februari 2025   23:58 883
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
UJIAN PRAKTIK INOVATIF : Inilah sebagian pelajar kelas XII SMAN 1 Pacet saat berpose bersama usai menampilkan gelaran Wayang Beber di Wisata Desa Pasar Keranat Pacet. (Foto : Yuswanto Raider)

Pacet, Mojokerto. SMAN 1 Pacet, faktanya mampu membuat masyarakat berdecak kagum. Pasalnya, sebagai pelajar jenjang SMA, mereka mampu tampil memukau. Peristiwa itu terjadi tepatnya pada Minggu, 16 Februari 2025 di area wisata desa Pasar Keramat, Desa Warugunung, Kecamatan Pacet, Kabupaten Mojokerto.

Ratusan pelajar kelas XII itu, tampak bahu membahu memberikan tontonan unik dan menarik. Pelajar SMAN 1 Pacet (SMANSAPA) itu dalam rangkaian ujian praktik Seni Budaya. Mengangkat seni tradisi dan budaya nusantara dalam bentuk pertunjukkan Wayang Beber dengan lakon Joko Kembang Kuning,

Kepala SMANSAPA, Bapak Abdul Salam, S.Pd., M.Pd., menyatakan rasa bangga sekaligus terharu dengan apa yang dilakukan peserta didiknya. Sebab, menurutnya, peserta didiknya sudah merancang dan latihan lebih dari dua bulan. Tentunya, apa yang ditampilkan adalah bukti atas perjuangan dan kerja kerasnya.

INOVASI SEKOLAH : Kepala SMAN 1 Pacet-Mojokerto, Bapak Abdul Salam, S.Pd., M.Pd., merasa bangga atas totalitas kolaborasi potensi peserta didiknya. (Foto : Yuswanto Raider)
INOVASI SEKOLAH : Kepala SMAN 1 Pacet-Mojokerto, Bapak Abdul Salam, S.Pd., M.Pd., merasa bangga atas totalitas kolaborasi potensi peserta didiknya. (Foto : Yuswanto Raider)

"Apa yang ditampilkan anak-anak tentu atas bimbingan para guru, khususnya pengajar Seni Budaya. Hasil dan penghargaan masyarakat itu selaras dengan jerih payah anak-anak selama ini. Intinya, semua proses yang dilakukan tak kan mengkhianati hasil," ujar Pak Salam, sapaan karib Kepala SMANSAPA memotivasi.

Masih menurut pak Salam, apa yang dilakukan peserta didiknya merupakan bagian dari inovasi sekolah. Potensi sekolah yang memiliki pelajar-pelajar andal dan guru yang peduli, tentu prospektif untuk berkolaborasi dengan masyarakat. Utamanya dalam hal pelestarian seni tradisi dan budaya nusantara.

"Inovasi ini terlihat biasa-biasa saja. Namun bila dicermati, maka maknanya sangat kompleksitas. Selain kita ingin memberikan penguatan pendidikan karakter, anak-anak juga tetap kita didik untuk memiliki daya etika dan estetika. Disinilah kolaborasi antara sekolah dan masyarakat sekitar akan terbangun dengan baik dan bersinergi," ucap pak Salam optimistis.

KAMI BISA : Atraksi para penari dari kelas XII saat pembukaan pertunjukkanWayang Beber. (Foto : Yuswanto Raider)
KAMI BISA : Atraksi para penari dari kelas XII saat pembukaan pertunjukkanWayang Beber. (Foto : Yuswanto Raider)

MULTI TALENT

Pertunjukkan yang dilakukan di area wisata desa Pasar Keramat ini, sekilas memang event dari pihak pengelola pasar. Namun, sejatinya event ini merupakan gelaran ujian praktek seni budaya bagi peserta didik kelas XII. Oleh karenanya, seluruh peserta didik terlibat dalam berbagai hal sesuai kebutuhan seni pertunjukan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun