Tanggal 30 Januari menjadi hari teristimewa untuk SMAN 2 Mojokerto dalam memperingati hari jadinya. Tahun 2021 ini, SMAN 2 Mojokerto (SMANDA) sudah berusia 38 tahun. Masa usia yang matang dan penuh kedewasaan dari aspek psikologis.
Uniknya, dalam rangkaian giat Dies Natalis 38, SMANDA mengusung branding bertajuk ASKALA. Diadaptasi dari Bahasa sansekerta "Askara" dan "Lha". Askara berarti sinar/cahaya. Lha berarti harapan/cita-cita. Paduan dua kata itu akhirnya disingkat menjadi ASKALA.
Menurut pak Imam, sapaan akrabnya, branding Askala sangat bermakna bagi perjalanan SMANDA. Apalagi istilah itu muncul dari hasil kajian Tim Pembina Kesiswaan, OSIS, dan seluruh kegiatan ekstrakurikuler. Akhirnya wajar bila Dies Natalis ke-38 ini suasananya tetap ceria, sehat, dan elegant.
"Ada dua hal yang saya tekankan pada giat Dies Natalis ini. Pertama, penggunaan branding harus dicerminkan dalam kegiatan yang positif dan multiguna. Kedua, protokol kesehatan harus tetap dilaksanakan sebagai bagian dari ikhtiar sekolah di masa pandemi Covid-19. Nyatanya seluruh panitia dan peserta mampu mengimplementasikan," ujar mantan Kepala SMAN 1 Puri itu penuh semangat.
"Semua prestasi itu bisa terwujud karena adanya kerjasama. Maksudnya, kerjasama semua pihak untuk dapat meningkatkan mutu peserta didik dan sekolah. Usia 38 tahun adalah usia istimewa bagi SMAN 2 Mojokerto. Sebuah usia mapan dan matang untuk terus berkembang dan tetap menjadi sekolah penuh prestasi," ujar Mas Koko, sapaan akrab Direktur Eksekutif Sahabat Lingkungan yang juga dosen UPN Veteran Jatim itu.
Sementara itu, secara teknis pelaksanaan giat Dies Natalis ke-38 dijelaskan Shyndu Utomo, S.Pd., Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan SMAN 2 Kota Mojokerto. Menurutnya, seluruh kegiatan dilakukan dengan tetap disiplin protokol kesehatan. Selain sebagai bagian penting dalam usaha mencegah penularan Covid-19, sekaligus sebagai edukasi bagi seluruh pihak yang bergiat dalam rangkaian Dies Natalis 38 SMANDA.
Prosesi upacara ASKALA 38, ditandai dengan pemukulan gong oleh Plt. Kepala Sekolah SMAN 2 Mojokerto, Setelah itu dilakukan pelepasan 38 ekor burung merpati. Selanjutnya dilaksanakan prosesi kirab tumpeng. Hal itu dimaksudkan agar SMANDA selalu diberkahi dan sekolah yang berprestasi akademik maupun non akademik.
"Tradisi itu kita lakukan secara hikmat di halaman dan lapangan sekolah. Tradisi yang mampu memacu motivasi segenap warga SMANDA untuk berbuat dan bertindak lebih baik lagi. Dari situlah segenap harapan untuk menjadi yang terbaik dalam segala hal terlecut untuk diwujudkan," ujar Pak Shyndu dengan mimik wajah optimistis.