Himpunan Musyawarah OSIS (HIMO) SMA Kabupaten Mojokerto dan Kota Mojokerto terbentuk. Pembentukan pengurus HIMO itu dilaksanakan dalam rangkaian sosialisasi HIMO Jawa Timur oleh 8 perwakilan OSIS dari Mojokerto Raya. Lebih dari 28 Ketua OSIS SMA negeri dan swasta tampak serius mengikuti acara di aula SMAN 1 Bangsal.
Dalam kesempatan ini, Kresna Herlambang, S.H., M.Pd., Kepala Cabang Dinas Pendidikan Jawa Timur Wilayah Mojokerto Raya, mensyukuri atas terbentuknya HIMO SMA di kawasan Mojokerto Raya.
"Saya berterima kasih kepada MKKS SMA Mojokerto yang telah memfasilitasi terbentuknya HIMO SMA ini. Melalui HIMO ini, saya berharap anak-anak semakin kompak. Baik dalam berorganisasi sekaligus belajar memanage organisasi. Sehingga kelak mereka menjadi orang-orang yang matang dan siap menerima tongkat estafet kepemimpinan," ujar Pak Kresna, sapaan karib Kacabdindik Mojokerto Raya saat membuka acara.
"OSIS harus mampu menjadi generasi yang berkarakter, berkompeten sekaligus menjadi generasi yang berwawasan terbarukan. Insyaallah jika pengurus OSIS mampu menerjemahkan dan memaknai 3 tantangan itu, mereka akan menjadi anak sekaligus generasi yang hebat dimasa yang akan datang," pesan dan harapan Pak Kresna sembari menegaskan pentingnya ketahanan mental dan moral yang nasionalis.
Sementara itu, Ketua MKKS SMA Kabupaten Mojokerto, Drs. H. Sugiono, M.Pd., merasa bangga dengan makin berkembangnya OSIS. Apalagi para penggiat OSIS berinisiatif untuk menyatukan langkah mereka dalam sebuah organisasi yang lebih besar.
Disisi lain, lanjut Pak Gik, sapaan karib Pak Sugiono, keberadaan HIMO ini diharapkan membawa dampak positif dalam pembinaan kesiswaan maupun penguatan pendidikan karakter di sekolah. Oleh karenanya, dibutuhkan sinergisitas program yang berkesinambungan antar sekolah.
Giliran saat pembentukan kepengurusan HIMO SMA, para aktivis OSIS pun punya cara tersendiri. Selain masing-masing calon menyampaikan visi misinya bila terpilih sebagai Ketua HIMO, suasana yang tetap disiplin protokol kesehatan Covid-19 itu pun diwarnai dengan joki-joki khas anak muda. Sekumpulan peserta didik kreatif dalam OSIS yang melepaskan kerinduan untuk segera bisa belajar secara normal.