SMAN 1 Trawas Kabupaten Mojokerto kembali bangkit. Meski di masa Pandemi Covid-19, bukanlah sebuah persoalan. Inovasi tetap dilakukan meski dengan segenap keterbatasan, Potensi internal sekolah dimaksimalkan agar prestise sekolah di sisi selatan lereng gunung Penanggungan ini kembali terdongkrak.
Kali ini digelar kegiatan In House Training (IHT) bidang pembelajaran di ruang guru. Acara yang dilaksanakan selama sehari, pada Rabu (29 Juli 2020) itu diikuti seluruh tenaga pendidik dan tenaga kependidikan SMAN 1 Trawas. Seremonialnya dibuka langsung Kepala Cabang Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur Wilayah Kab/Kota Mojokerto.
Pak Kresna, sapaan akrab Kacabdindik juga menegaskan. Meski tenaga pendidik dan tenaga kependidikan di SMAN 1 Trawas tetap masuk sekolah. diharapkan juga tetap mematuhi protokol kesehatan masa pandemi Covid-19.
"Hal terpenting itu, Bapak/Ibu guru harus disiplin dan tetap kreatif dan inovatif dalam proses pembelajarannya. Meskipun dilakukan secara daring," tegasnya dihadapan 58 peserta IHT SMAN 1 Trawas.
 Gagasan dilaksanakannya IHT, tak lepas dari sosok Cacuk Harsoyo, S.Pd. Lelaki berkumis ini sejatinya belum genap 3 bulan berada di SMAN 1 Trawas. Sosok kelahiran Kota Bung Karno ini baru saja menginjakkan kaki di Trawas dan memegang tanggungjawab berat sebagai Kepala SMAN 1 Trawas.
"Kegiatan ini untuk melengkapi bentuk proses pembelajaran daring. Jadi, seorang guru tidak hanya memberi tugas pada peserta didik. Namun guru juga menyampaikan pembelajaran, baik melalui video maupun ppt interaktif. Sehingga terjadi komunikasi secara aktif antara guru dengan siswa dalam proses pembelajaran daring itu," ucap Pak Cacuk yang sebelumnya adalah guru di SMAN 1 Blitar.
Bagi Pak Cacuk, bila kegiatan pembelajaran daring dapat dilakukan maksimal, tentu hal itu akan berpengaruh pada prestasi peserta didik. Model belajar yang menyenangkan sekaligus menggunakan teknologi, pasti memberikan wawasan dan skill tersendiri bagi peserta didik.
"Guru kreatif, murid prestatif. Motto itu yang saya jadikan pemicu agar semua guru mampu membekali dirinya maksimal. Perkembangan jaman harus diikuti dengan daya belajar mandiri yang konsisten dan berkelanjutan. Ingat, tugas pendidik adalah memberikan pelayanan terbaik buat peserta didiknya," ujar lelaki kelahiran Blitar, September 1964 itu menegaskan harapannya.