Mohon tunggu...
M. Khusen Yusuf
M. Khusen Yusuf Mohon Tunggu... wiraswasta -

manusia biasa

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Puisi: Transisa Demokrasi

2 April 2014   18:41 Diperbarui: 24 Juni 2015   00:10 86
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Transisa Demokrasi

lebih satu dasawarsa,
kita bebas dari kuasa orde cendana
kita bergembira,
karena katanya rakyat yang kuasa

lebih satu dasawarsa,
kita menjalani masa transisi demokrasi
kita bergembira,
karena katanya rakyat adalah penentu masa depan negeri

kini, katanya, transisi itu sudah lewat
demokrasi kita sudah kuat
dengan rakyat yang berdaulat

oh ya, era transisi itu sudah terganti
oleh sebuah era baru bernama transisa demokrasi,
transaksi sisa-sisa demokrasi

ini era baru negeri kami
ketika pesta demokrasi dimaknai sebagai transaksi
ketika politik transaksional menjadi pilihan strategi
dan pemilu tak ubahnya pasar tempat bertemunya penjual dan pembeli

selamat datang era transisa demokrasi
kau jual, aku beli

@yuswae, April 2014

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun