Mohon tunggu...
Yusuf Yanuar Y.
Yusuf Yanuar Y. Mohon Tunggu... Lainnya - .

...

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Warta Gereja | Kerajaan Allah Menghadirkan Sukacita

4 Desember 2022   13:29 Diperbarui: 4 Desember 2022   13:36 137
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Roma 14:17
(Yohanes 4 : 34-36; Yohanes 15 : 9-11)

Kerajaan Allah menghadirkan sukacita, Tuhan dan Allah kita, Yesus Kristus mengajarkan
kepada kita bahwa sukacita-Nya adalah tinggal di dalam kasih Bapa-Nya, dan menuruti perintah
Bapa-Nya. Tuhan Yesus adalah teladan iman yang sempurna, dimana Dia mengasihi dan taat
kepada Bapa, bahkan taat sampai mati di atas kayu salib dalam mengerjakan perintah Bapa.

Sungguh betapa agung dan mulianya kasih Allah kita, inilah sebabnya Allah adalah kasih, karena
kasih yang kekal dari Bapa kepada Anak, demikian kasih Anak kepada Bapa oleh Roh Kudus.
Sungguh betapa dalamnya hikmat-Mu, Engkaulah Allah yang hidup, segala kemuliaan hanya
bagi-Mu ya, Allah, yang kami sembah dan layani di dalam Kristus Yesus. Amin


Jemaat Tuhan, sukacita bisa saja di pertontonkan, di manipulasi dengan air muka yang
berseri-seri, tampil ceria, tertawa-tawa, bersorak-sorai yang secara kasat mata itu dianggap
sebagai sukacita. 

Untuk dapat menikmati sukacita sejati, seorang harus hidup di dalam kasih
Kristus, menerima Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamatnya. Tanpa Kristus yang adalah
kebenaran Allah di dalam hidup kita maka mustahil bagi kita untuk dapat menikmati sukacita Sorga.


Gereja Tuhan, sebagai murid Tuhan Yesus kita harus taat pada perintah-Nya, seperti
Kristus yang taat kepada Bapa, karena ketaatan kita kepada Kristus Yesus adalah bukti dari kasih
kita kepada Allah. Apa perintah Tuhan ? Mengasihi Tuhan Allah dengan segenap hati, dengan
segenap jiwa dan dengan segenap akal budi kita, dan mengasihi sesama manusia seperti dirimu
sendiri. 

Gereja Tuhan, lihat sekelilingmu bukankah ladang sudah menguning ?! Bukankah kita
yang telah dituai ini seharusnya menjadi penuai ?! Saudara, Injil itu untuk di beritakan bukan
dengan di paksakan, atau bahkan di bungkam, lihatlah Kristus ketika menuai perempuan Samaria
itu, Tuhan bersukacita akan perempuan Samaria yang meminta air hidup-Nya, Tuhan bersukacita
melihat perempuan itu berlari memasuki kota dan mengajak banyak orang untuk datang kepada
Sang Mesias. 

Jemaat Tuhan marilah kita berlari dengan bersuka cita " lihat Mesias telah datang,
mari saudara-saudaraku datanglah !"(Yohanes 4). Banyak orang diluar sana yang membutuhkan
Injil Kristus. Natal, membawa sukacita bagi dunia. Tuhan Yesus Kristus adalah sumber sukacita itu.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun