Mohon tunggu...
Yusup Nurohman
Yusup Nurohman Mohon Tunggu... Penulis - We Love Learn Sociology

pengembara angkringan, masih mencari apa yang lebih dari sekadar materi mari bercengkrama di @yusufseo

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Di Balik Mahalul Qiyam Maulid Simtuddurar

15 Desember 2020   10:00 Diperbarui: 15 Desember 2020   10:10 1091
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
rahasia maulid simtuddurar (foto:https://almubarok.org.)

Maulid menjadi sebuah tradisi yang dilaksanakan sebagai bentuk peringatan terhadap nabi Muhammad SAW. Sebagai muslim terbesar di dunia, masyarakat Indonesia rutin melaksanakan maulid nabi sebagai rasa syukur dan kecintaan kepada nabi sebagai umatnya. Salah satu maulid yang masyhur di kalangan masyarakat maupun dunia pesantren adalah maulid simtuddurar yang di karang oleh Al Habib Ali bin Muhammad bin Husain al Habsyi.

Maulid simtuddurar berisikan syair-syair dan pujian terhadap Nabi Muhammad SAW. Tidak jauh berbeda dengan kitab maulid yang lain. Keindahan syair di dalam maulid ini sungguh menyentuh dan bisa membuat orang yang membacanya teringat perjuangan dan sifat-sifat teladan rasulallah. Kita sebagai umatnya harus bersyukur dengan nikmat terbesar yang Allah berikan.

Maulid simtuddurar tidak serta merta di terima oleh para kalangan umat Islam.  Butuh perjuangan untuk menghidupkan ilmu pengetahuan keagamaan yang semakin dilupakan dengan perkembangan zaman. Maka maulid digunakan sebagai bentuk siar dan menjaga generasi untuk terus semangat dan tidak lepas dari ajaran agama Islam.

Ada hal menarik di balik pembacaan maulid nabi yaitu ketika pembacaan mahalul qiyam yang seakan-akan paling pokok. Sudah menjadi hal yang sacral bagi masyarakat ketika mengikuti serangkaian acara maulid nabi. Mengapa bisa menjadi hal menarik pada saat pembacaan mahalul qiyam? 

Karena pada saat itu adalah saat-saat kelahiran nabi besar Nabi Muhammad SAW. Diceritakan pada saat itu Allah menunjukan semuanya yang dianggap simbol kekuatan selain Allah dihari itu menjadi lemah. Hal itu ditunjukan ketika ada api yang bertahun-tahun menyala pada saat kelahiran nabi Allah padamkan. Sebuah berhala pada saat itu Allah jatuhkan. Danau-danau yang bertahun-tahun selalu pasang Allah surutkan. Iblis-iblis dan syaitan Allah ikat dan dimasukan ke lautan.

Betapa dahsyat dan agungnya kelahiran nabi Muhammad dan hal tersebut diceritakan dalam makna mahalul qiyam maulid simtuddurar. Alam juga merespon bagaimana burung-burung berkicau matahari yang muncul dengan tidak terlalu menyengat dan suasana yang sangat tenang Allah hadirkan dalam menyambut kelahiran nabi Muhammad SAW.

Mahalul qiyam maulid simtuddurar di bagi menjadi dua bagian. Bagian awal berisi pujian tentang kelahiran nabi dan yang kedua berisi tentang doa-doa tawasul kepada nabi Muhammad SAW.

Pada saat moment mahalul qiyam kita semua memperbanyak ucapan salam pada nabi. Yaitu pada saat ya nabi salam alaika, ya rosul salam alaika, dan betapa istimewanya salam kita kepada nabi sampai Allah SWT memperlakukan khusus untuk setiap umat nabi Muhammad yang mengucapkan salam kepadanya.

Diceritakan pada saat dahulu di makkah ada satu batu ketika nabi Muhammad lewat. Batu tersebut selalu mengucapkan salam kepada nabi Muhammad SAW. Sampai letak dan poisi batu tersebut rasul masih mengingatnya apalgi kita umatnya, apakah akan dilupakan oleh nabi Muhammad SAW? Tentu tidak karena nabi sangat mencintai umatnya.

Didalam salah satu syairnya yaitu

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun