Punya kedudukan itu membanggakan. Dihormati dan disegani. Sebab pada kedudukan ada kekuasaan dan popularitas. Sesuatu yang diidamkan dan diperebutkan banyak orang.
Mengapa dibilang kedudukan? Adalah sebab adanya kursi yang diduduki. Kursi ketua, kursi komisaris, kursi dewan hingga kursi presiden. Itu adalah algoritma kata kursi yang paling sering dibaca google.
Tapi tidak semua kursi disukai dan diincar orang. Untuk kursi terdakwa dan kursi listrik, rasanya cuma orang gila yang memimpikannya.
Kalau untuk kursi roda? Ini kursi khusus orang sakit payah dan orang tua renta. Jangan diandai-andaikan, nanti salah premis bisa repot.
Nah, di Piala Dunia Qatar 2022 kali ini, kemarin sempat ramai orang menyebut-nyebut kata kursi. Gara-garanya Christiano Ronaldo yang ngetopnya selangit, Â duduk di kursi atau bangku cadangan. Saat Portugal kontra Swiss di babak 16 besar.
Geger dan heboh. Sebab itu kejadian yang hampir tak pernah terlintas di mata penggemar sepak bola sejauh ini. Apa lagi peristiwanya terjadi di event piala dunia. Dimana orang ingin melihat aksi dan tambahan koleksi gol Ronaldo yang sering mencetak gol setiap tim yang dibelanya bertanding.
Sebab Ronaldo duduk di kursi cadangan sudah banyak diulas dan digoreng media dan penggemarnya. Sampai-sampai federasi Portugal ikut-ikutan repot meluruskan keadaan yang sebernanya.
Menurut pelatih Portugal, Fernando Santos, alasanya semata-mata karena taktik dan strategi. Apalagi alasan itu terbukti ampuh. Portugal mencukur Swiss 6-1. Goncalo Ramos, pemain muda pengganti Ronaldo pun mencetak hat-trick.
Tapi banyak penggemarnya tetap tak terima, mengkritik dan mencurigai Santos punya masalah dengan Ronaldo.
Tak kebayang hujatan macam apa yang diterima Santos andai Portugal kalah dan Ramos mandul gol. Pasti Santos habis dibego-begoin army-nya Ronaldo.