Siapa yang tak tahu tentang Blitar? Kota yang ramah akan sapaan pedesaan
yang asri, senyum ramah yang takkan bisa bisa kau lupa. Inilah Blitar ku , kota
proklamator dimana presiden pertama Indonesia I.R Soekarno dimakamkan.
Sebuah kebanggaan dan tanggung jawab besar, memikul harapan kelak para
generasi Blitar raya bisa menjadi proklamator pergerakan perubahan untuk
Indonesia. Budaya, makanan khas dan kesenian tak boleh luput dari
pembahasan kita kali ini. Blitar dengan keanekaragaman budaya nya.
Beberapa budaya yang ada diantaranya budaya Wayang Orang dan Grebek
Pancasila. Budaya Wayang Orang ini dimasa atau era sekarang sudah pudar
bahkan hampir mati, namun seniman-seniman budaya yang ada di Kota Blitar
yang lahir sejak dulu itu tidak pernah punah dan malah terus lestari hingga
sekarang. Lalu ada Grebeg Pancasila yaitu tradisi yang biasanya
diselenggarakan sebagai upacara peringatan hari-hari besar tertentu.
Masyarakat Blitar menggunakan tradisi Grebeg untuk memperingati Hari
Kelahiran Pancasila setiap tanggal 1 Juni, yaitu Grebeg Pancasila yang menjadi
satu kesatuan dalam rangkaian acara peringatan Bulan Bung Karno -- bulan
Juni.Â
khas salah satunya Wajik Kletik. Jajanan ini terbuat dari gula kelapa, beras
ketan dan kulit jagung untuk mengemasnya, supaya tidak cepat basi dan
higienis. Kulit jagung ini disetrika terlebih dulu dan dikemas dalam rentengan
sejumlah 5 buah. Proses pembuatannya cukup sederhana, masak gula kelapa
dan kelapa di atas api sedang hingga gula larut dan mengental. Setelah itu,
masukkan beras ketan, aduk-aduk hingga mengental. Selain itu, ada Nasi
Pecel yang bumbunya terasa sangat gurih dan pedas dengan gilingan bahan
menjadi cukup halus membuat tiap bahan yang tercampur menciptakan cita
rasa yang tinggi. Sambel pecel dibuat dari perpaduan kacang tanah, gula
kelapa, rempah-rempah dan bumbu rahasia serta daun jeruknya yang membuat
rasanya semakin nikmat. Pecel adalah salah satu icon kuliner di Blitar. Itu tadi
sekilas tentang Blitar tercinta, satu kata untuk Blitarku adalah keren.
