Mohon tunggu...
Yusuf Hanafi
Yusuf Hanafi Mohon Tunggu... profesional -

Menceritakan Berita dibalik Berita...

Selanjutnya

Tutup

Politik

Ada dan Tiada di Antara Ruang dan Waktu

17 Mei 2010   04:06 Diperbarui: 26 Juni 2015   16:10 361
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Antara suka dan tidak suka ya sama saja. Dua-duanya berisi resiko. Antara ada dan tiada sama saja. Dua-duanya berada dalam ruang dan waktu. Di dalam ruang dan waktu, waktu-fana, yang dimengertikan dengan tiada itu tetap ada. Sebab ‘tiada' itu tidak hilang dan tidak bisa melewati ruang dan waktu.

Seperti rahasia. Suatu rahasia itu sebenarnya jelas faktanya, jelas keterangannya, ada. Rahasia dan nyata itu bagaikan ada dan tiada yaitu berada di dalam bingkai ruang dan waktu. Rahasia, bukan berarti tidak terpegang, tidak dapat dilihat, tidak dapat dipikirkan. Dapat, bisa. Dapat dan bisa diketahui.

Filasafat intelejen dibangun berdasarkan keyakinan kepada ketidakmustahilan untuk mengetahui ada dan tiada serta rahasia dan nyata. Filsafat politik dan politik itu sendiri juga terbangun dari unsur ada dan tiada, rahasia dan nyata.

Tiada di dalam ada, itu merupakan rahasia

Ada di dalam tiada, itu nyata

Rahasia di dalam nyata itu ghaib

Nyata di dalam rahasia itu ghaib

Nyata tetapi ghaib, itu benda. Ghaib tapi nyata, itu hasil pemikiran, konsepsi, taktik, rencana, strategi, grand design, kejahatan, permusuhan, kapitalisme, organisasi intelijen dan banyak lagi.

Di dalam ghaib ada nyata, di dalam nyata ada ghaib

Ghaib dan nyata tidak bertumpang tindih. Ia jalan sendiri-sendiri sesuai kodratnya masing-masing. Ghaib berarti hilang dari pandangan mata, tersamar tetapi ada. Jadi, ada itu berarti di dalam ghaib dan di alam kasat mata.

Pada dasarnya segala sesuatu itu ada, termasuk yang tiada. Jadi sebenarnya yang tiada itu ada. Tetap ada.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun