Mohon tunggu...
Yusuf Cahyono
Yusuf Cahyono Mohon Tunggu... Freelancer - Suka menulis danembaca

.Hidup Harus Berkontribusi...

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Dalam Sajadah Panjang

9 April 2013   03:11 Diperbarui: 24 Juni 2015   15:29 135
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Angin malam

Bertabur bintangdi kelamnya langit

Syahdu menemani kucuran air

Yang berdecak membelah sunyi

Di kedamaian hati

Mencari dimana bahagia itu bersembunyi

_

Lalu merentang kain

Membujur disisa ruang

Dingin tak lagi bicara

Kehangatan yang menyeruak

Di dinding hati yang lama terpenjara

Oleh kumpulan dosa dan nista

_

Bila yang meleleh

Buka air kemunafikan

Ia terlahir dari renungan

Bilakah ada ampunan?

Atas khilat yang menahun..

_

Bila kematian itu datang

Tak memberi ruang kabar

Ia menjemput tepat waktu

Menolaknya tak ada guna

Haya bekal seadanya….

Yang kelak terbawa….

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun