Mohon tunggu...
Yusuf Cahyono
Yusuf Cahyono Mohon Tunggu... Freelancer - Suka menulis danembaca

.Hidup Harus Berkontribusi...

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Jerat Tali Hutang

8 Oktober 2021   09:05 Diperbarui: 8 Oktober 2021   09:12 51
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Pagi itu kudengar
Ia menyudahi hidup
Terlikit tali
Menjerat nafasnya
Putus nafasnya
Putus ketakutannya...

Desakan hidup
Ia terjebakan keadaan
Terjebak pinjaman
Terlilit angsuran
Terdesak kebutuhan
Ia tergoda tawaran
Akhirnya memilih mengiyakan..

Hari berganti hitungan dimulai
Sesuai kesepakatan
Ia harus setoran
Sesuai hitungan yang ditetapkan
Lambat laun kian membosankan
Tagihan demi tagihan

Demi menutup pinjaman
Ia kembali membuka hutangan
Gali lubang tutup lubang
Demi hidup yang terus berjalan
Sampai jumlahnya jutaan
Kian berat untuk di selesaikan

Senyum si kecil begitu menawan
Namun beban sudah tak tertahan
Ibu sudah lelah memikirkan
Ketukan demi ketukan
Datang silih bergantian
Adalah ketakutan dan kengerian

Lalu iblis berseru
Larilah bersamaku
Tinggalkan ketakutanmu
Mereka tak akan menemukanmu
Di kegelapan abadi
Lunaslah hutangmu

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun