Mohon tunggu...
Yusuf Cahyono
Yusuf Cahyono Mohon Tunggu... Freelancer - Suka menulis danembaca

.Hidup Harus Berkontribusi...

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Menenun Hujan

25 September 2021   12:34 Diperbarui: 25 September 2021   12:37 99
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Kau berjatuhan
Seperti butiran
Yang terlepas dari genggaman
Lantas benturanmu
Mencipta bunyi
Teriring hembus angin
Kau bawa jauh lamunanku
Tentang masa lalu....

Aroma menyeruak
Sukmaku jadi mengenbara
Jauh disana
Di kampung ibu
Di seberang laut
Berjauhan demi asa

Hujan..
Padamu aku bisa bersuara lirih
Memadatkan rasa serupa butiranmu
Menggores kenangan dalam deraimu
Hingga wajah ibu hadir di sana

Hujan..
Ingin ku tenun jatuhmu
Menjadi kata kata
Tergores tanpa jeda
Tertuang tanpa melodi
Terangkum tanpa bingkai
Biar kisahku abadi....

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun