Mohon tunggu...
Yusuf Ari Bahtiar
Yusuf Ari Bahtiar Mohon Tunggu... Freelancer - Sabar iku ingaran mustikaning laku

Nikmati proses dan syukuri Nikmat yang telah diberikan

Selanjutnya

Tutup

Foodie Pilihan

Klepon, Bola-bola Legenda Unik Nan Mengundang Misteri

10 Desember 2022   12:51 Diperbarui: 10 Desember 2022   13:02 611
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
klepon/unsplash.com/@yusufari97

Hayo, siapa yang belum pernah makan klepon?

Jajanan unik yang melegenda sepanjang masa, rasanya yang manis bercampur parutan kelapa yang gurih dan jos membuat banyak orang menyukai jajanan ini, engga hanya anak-anak, orang dewasa pun juga ketagihan. 

Bentuknya sih menurut mimin beragam, ada yang lonjong ada pula yang bulat semacam bola, tapi engga bisa untuk bermain bola di lapangan lho...

Apalagi warna klepon yang berwarna-warni, membuat mata serasa nyaman, kepenatan juga serasa hilang sejenak.  Makin disukai anak-anak dong, kan berwarna melambangkan keceriaan dan kebahagiaan.

Lalu, apa sih yang membuatnya menjadi misteri?

Baca Juga : Mie Ayam: Legenda Kuliner Sepanjang Masa

Kok orang-orang suka banget makan klepon, padahal kan cuma dari ketela pohon, kalau bahasa Banyuwanginya "sawi"

Eiiits, ternyata membuat klepon engga semudah yang kita bayangkan lho!

Mula-mula dalam pemilihan ketela pohon harus tepat, alias bukan yang "ganyong", soalnya beda banget rasanya. Lebih segar yang masih fresh, teksturnya juga lebih empuk untuk disantap.

Hayoo, penasaran engga? Kok mereka engga merasa lelah saat memarut ketela pohon? 

Ini dia salah satu misterinya kita pecahkan, sekarang sudah zaman modern bro, banyak alat yang bisa digunakan untuk melumat ketela pohon, pakai mesin yang biasa digunakan memarut kelapa juga bisa lho...!

Baca Juga : Es Dawet Ireng yang Menyegarkan Dahaga

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun