Mohon tunggu...
Yusuf Ari Bahtiar
Yusuf Ari Bahtiar Mohon Tunggu... Freelancer - Sabar iku ingaran mustikaning laku

Nikmati proses dan syukuri Nikmat yang telah diberikan

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Kehidupan Ibarat Roda Berputar

20 Maret 2021   22:46 Diperbarui: 20 Maret 2021   22:57 1740
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kehidupan itu seperti roda berputar, terkadang roda itu berada di atas dan ada kalanya roda berada di bawah. Setiap kondisi memiliki arti dan cerita masing-masing. 

Pada dasarnya, pengertian itulah yang membuat semuanya semakin menarik untuk dipelajari dan dijadikan pedoman dalam kehidupan.


Roda ketika di atas mewujudkan posisi seseorang yang memiliki kelebihan yang luar biasa. Ada kalanya diberikan jabatan yang tinggi, kondisi ekonomi yang bagus, ketenaran dimata masyarakat dan masih banyak hal lain. 

Saat berada di atas adalah kesempatan untuk memberikan pelayanan yang terbaik, berkontribusi untuk membantu orang lain dan menjadi ladang berbuat kebajikan.


Adanya dibagian atas bukan berarti bebas mengedepankan kehendak pribadi, akan tetapi dari situlah usaha untuk menggali informasi yang lebih relevan guna pengembangan diri maupun masyarakat pada umumnya. Ketercapaian yang diraih menjadi modal untuk selalu memotivasi orang lain. 

Menurut hukum fisika, jika ada benda didorong maka akan melaju dengan kecepatan yang teratur, meskipun pendorong itu tetap berada ditempat, dia akan selalu kokoh dan tidak tergoyahkan, posisinya tetap menjadi penumpu yang selalu dibutuhkan.

Bisa dikatakan hal itu tidak akan rugi, justru akan memperkuat dirinya dan menunjukan bahwa telah teruji secara nyata. Kekayaan dan jabatan yang saat ini dimiliki itu hanya sementara, selebihnya akan diminta pertanggungjawaban atas setiap tindakan yang telah dilaksanakan.


Sebaliknya, ketika roda berada dibawah, bukan berarti harus rendah diri, minder dari setiap aktivitas diberbagai kancah elemen. 

Pada kondisi ini, justru menjadi media untuk intropeksi diri. Mana dari bagian yang salah dan sikap apa yang harus diperbaiki. Tentu saja setiap orang memiliki kemauan dan kemampuan yang berbeda. Dukungan dari rekan dan lingkungan menjadi modal utama untuk selalu bisa memperbaiki dan mengembangkan diri menjadi insan yang lebih mulia.

Dari situlah ada pepatah yang sepatutnya diimplementasikan dalam kehidupan sehari hari, yaitu :
1. Yang tidak bisa diajari
2. Yang kuat (harta, tenaga, pikiran, dll) membantu yang lemah
3. Yang lupa diingatkan
4. Yang salah dinasihati dan diarahkan pada kebenaran dan diperintah untuk taubat

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun