Mohon tunggu...
Yusuf A. Prihantoro
Yusuf A. Prihantoro Mohon Tunggu... Mahasiswa - a minimalist muslim.

Because Allah, with Allah, in Allah's way.

Selanjutnya

Tutup

Gadget

AMPUHNYA PERSONAL BRANDING DENGAN KEKUATAN NEW MEDIA

19 Juli 2018   14:25 Diperbarui: 19 Juli 2018   14:44 542
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Sejak berabad-abad lamanya, istilah branding telah ada di tengah-tengah masyarakat di seluruh dunia. Pada dasarnya istilah branding dahulunya digunakan untuk membedakan suatu produk atu merek, dengan produk lainnya. kata branding itu sendiri berasal dari bahasa kuno yang pada jaman dahulu digunakan masyarakat Jerman Utara, yaitu "brandr" yang artinya "membakar". Pada waktu itu, istilah branding banyak digunakan oleh para peternak yang memiliki banyak sapi. Alasannya tiada lain yaitu untuk membedakan sapi yang satu dengan sapi yang lainnya. Penerapannya yaitu dengan cara menempelkan besi yang telah  dipanaskan ke  kuliat sapi ternak mereka agar mudah untuk diidentifikasi.

Seiring perubahan zaman, istilah branding kini bukan hanya digunakan utuk membedakan suatu produk atau hewan ternak saja. Namun lebih dari pada itu, kini istilah branding juga digunakan oleh setiap orang untung membranding diri agar dikenal oleh masyarakat luas, atau bisa disebut juga dengan personal branding. Hal ini dimaksudkan untuk memperlihatkan eksistensi seseorang, terutama seorang public pigur. Tapi kini realitanya personal brand tidak hanya dimiliki oleh publik figur atau orang terkenal. Siapapun yang sedang membangun karir maka mereka dapat membangun personal brand mereka sendiri sesuai dengan objektif masing-masing. Dengan membangun nama dan reputasi yang bagus, individu pada dasarnya telah menciptakan personal brand mereka sendiri. Dalam (Rampersad, 2009:67) perrsonal Branding adalah proses dimana manusia dipandang dan dinilai sebagai sebuah brand oleh target market. Personal branding juga merupakan seni menarik lebih banyak klien dengan secara aktif membentuk persepsi publik. Dikatakan bahwa manusia dapat mengendalikan cara bagaimana manusia itu sendiri dipersepsikan oleh target market. 

Individu atau seseorang yang membangun nama dan reputasi dengan baik berarti mempunyai brand baik yang melekat dalam diri mereka karena pada dasarnya individu akan dinilai oleh orang lain baik melalui tampilan fisik, kepribadian, karakter, maupun pengetahuan. Dengan pesonal brand yang baik, kita dapat menciptakan personal brand melalui jejaring sosial. Sebelum era internet, orang harus pergi keluar dan menemui orang lain untuk dapat membangun kesan yang bagus dengan pendekatan yang profesional. Kini dengan adanya jejaring sosial, tanpa harus menemui dan bertatapan dengan orang lain individu dapat menciptakan personal brand yang kuat.

Konsep Personal Branding

 Menurut Montoya dalam bukunya yang berjudul Haroen, setidaknya  terdapat delapan konsep pembentukan personal branding. Adapun delapan konsep pembentukan personal branding sebagai pondasi dari personal brand yang kuat, yaitu:

1. Spesialisasi (The Law of Specialization)

Ciri khas dari sebuah Personal brand yang hebat adalah ketepatan pada sebuah spesialisasi, terkonsentrasi hanya pada sebuah kekuatan, keahlian, atau pencapaian tertentu.

2. Kepemimpinan (The Law of Leadership)

Personal Brand dilengkap dengan sosok pemimpin yang dapat memutuskan sesuatu dalam suasana penuh ketidakpastian dan memberikan suatu arahan yang jelas.

3. Kepribadian (The Law of Personality)

Sebuah Personal brand yang hebat didasari pada sosok kepribadian yang apa adanya dan hadir dengan ketidaksempurnaan. Konsep ini menghapuskan beberapa tekanan pada konsep kepemimpinan (The Law of Leadership). Seorang harus memiliki kepribadian yang baik, namun tidak harus sempurna.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gadget Selengkapnya
Lihat Gadget Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun