Mohon tunggu...
Yusuf Adi
Yusuf Adi Mohon Tunggu... Human Resources - Deep Thinker, Educator, Endless Learner, Positive Contributor

Terus belajar hal baru untuk berbagi dan berkontribusi positif kepada lingkungan dan masyarakat di sekitar saya. Terima kasih sudah membaca dan memberi dukungan!

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Survivor Mentality

25 Januari 2021   15:15 Diperbarui: 3 Maret 2021   09:11 500
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Istilah survivor sekarang sedang marak, khususnya diberikan bagi orang-orang yang berhasil sembuh dari COVID-19. Mereka mendapat gelar ‘penyintas’ atau survivor karena berhasil menang berperang dengan penyakit baru yang hingga saat ini masih belum ditemukan obatnya, dan terbukti seluruh negara di dunia hingga saat ini masih berjuang untuk memenangkannya. 

Ada yang sudah menang ronde 1 alias gelombang 1, tapi babak belur juga di ronde berikutnya seperti Jerman, Thailand, dan Korea Selatan. Bahkan China pun belum benar-benar berhasil menang melawan pandemi ini.

Bagi saya, survivor bukan hanya 53 juta orang yang berhasil sembuh atau 41 juta orang yang saat ini masih berjuang diantara hidup atau mati melawan COVID-19, tapi saat ini ada banyak yang sedang bergelut di banyak hal untuk memenangkan pertarungannya masing-masing, untuk menjadi survivor, mulai dari sektor kesehatan, ekonomi, industri, pariwisata, ritel, bahkan ratusan juta orang dan puluhan ribu perusahaan  yang terkena dampak pandemi baik secara langsung dan tidak langsung.
Belum lagi korban bencana alam seperti gempa di Sulawesi Barat, banjir di Kalimantan Selatan, tanah longsor di Sumedang, erupsi Gunung Merapi dan masih banyak potensi bencana alam lainnya di Indonesia.

Awal tahun yang biasanya selalu dilingkupi dengan semangat optimisme, antusias dan percaya diri, seolah-olah gaungnya kalah keras dengan suara pesimisme, apatis dan keragu-raguan. Mungkin banyak orang trauma dengan prediksi awal tahun 2020 yang mengatakan akan jadi tahun luarbiasa, angka cantik untuk berbisnis, tahun baik dalam keluarga. dlsb., tetapi tiba-tiba bulan maret 2020, blarrr… Covid masuk Indonesia! ambyarrr semua prediksi… porak poranda semua business plan yang dibuat, resolusi awal tahun cuma jadi ilusi, semuanya revisi akibat pandemi, banyak yang usahanya banting setir, banyak rencana buka bisnis baru, pabrik baru, menikah, jalan-jalan, semua jadi batal atau setidaknya tertunda karena Pandemi 2020 yang tidak masuk dalam pikiran semua orang. Yahh.. itulah 2020..

So, bagaimana dengan 2021? Saya yakin inilah masa kebangkitan para survivor. Tahun dimana survivor hebat, tangguh dan bermental sukses akan lahir. Mental survivor sangat dibutuhkan saat ini, di semua sektor, baik bagi individu maupun Organisasi. 

Ini saat yang tidak mudah. Yes! Of course.. 

Tapi justru di waktu seperti inilah survivor sangat dibutuhkan. Dengarkan dan miliki mentalitas penyintas yang selalu memiliki asa hingga menang luarbiasa menghadapi pertarungan. 

Jangan punya mental victim atau ‘korban’ yang selalu menyalahkan orang lain untuk masalah dan kegagalan dalam hidup.

4 Ciri Survivor Mentality:

  1. Selalu ada Jalan.

Saya suka tagline perusahaan teknologi ini. Mental Survivor tidak pernah berhenti mencari cara untuk menang. Survivors percaya ada jalan, ada kemungkinan, ada kesempatan untuk menang, dan itu bisa dikerjakan. So, we must find that way!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun