(Semarang, 13/8) Pemerintah Indonesia merasa siap menghadapi era new normal, namun pada kenyataanya masyarakat malah menjadikan momentum ini sebagai angin segar "kebebasan" di masa pandemi. Cukup disayangkan pelaksanaan protokol kesehatan dasar yang ditetakan pemerintan Kota Semarang pun tidak dilaksanakan dengan baik di era krisis new normal seperti ini. Begitupun dengan kelurahan Pendrikan Kidul, mahasiswa KKN yang berperan sebagai peneliti sekaligus observer menyimpulkan bahwasanya wilayah tersebut dirasa sudah melupakan bahwa bahaya covid-19 masih mengintai halus mereka.
Seiring dengan keputusan rektor Universitas Diponegoro dengan diadakanya KKN di kampung halaman sendiri, Yusuf Muhammad mengimplementasikan program KKN-nya tersebut dengan melakukan sosialisasi secara door to door demi tetap memperlakukan protokol kesehatan dasar yakni physical distancing dan tidak lupa dengan memakai masker demi mencegah atau mengurangi dari penyebaran Virus Covid-19 saat ini.Â
Selain itu, mahasiswa KKN juga melaksanakan pemasangan MMT sebagai petunjuk bagi warga luar wilayah RT 05 RW 02 Kelurahan Pendrikan Kidul untuk mematuhi peraturan -- peraturan sesuai dengan protokol kesehatan yang sudah diatur oleh pemerintah setempat. Sehingga jika warga luar wilayah tersebut tidak mematuhinya peraturan yang tertera pada MMT tersebut maka warga tersebut tidak perbolehkan masuk ke wilayah RT 05 RW 02 Kelurahan Pendrikan Kidul.
 Dalam proses pelaksanaan program tersebut masyarakat Kelurahan Pendrikan Kidul, Kecamatan Semarang Tengah sangat mendukung dan merasakan kebermanfaat dari program yang diimplementasikan oleh Yusuf Muhammad sebagai mahasiswa KKN Tim 2 Periode 2020 Universitas Diponegoro Semarang. Â