Mohon tunggu...
Yusuf Irawan
Yusuf Irawan Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Gadget

"Manusia Zaman Now," Serius di Dunia Maya Bercanda di Dunia Nyata

16 Juli 2018   09:30 Diperbarui: 16 Juli 2018   09:42 492
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
writingcooperative.com

Gelut onlen, debat onlen, ngegas onlen merupakan istilah-istilah yang sering didengar akhir-akhir ini. Apalagi bagi kita yang sering buka aplikasi instagram dan facebook beuhhh disana bak arena kubu A vs kubu B yang tak henti-hentinya bertikai dari sebelum pilgub DKI hingga saat ini.

Ada yang lucu, ini nyata. Ada seorang teman di FB yang unfriend dan hingga saat ini tidak bertegur sapa di dunia nyata . Berawal dari perbedaan pendapat politik. Padahal sebelum merebahnya status-status yang menyulut perdebatanl di sosial media mereka merupakan teman baik, terlihat sering mereka bercanda di halaman feed facebook.

Saya kenal kedua orang ini, yg kesehariannya sebenarnya "culun" banget apalagi ngomongin soal politik. Hidupanya ya masih belum lurus. Yg terjadi pada saat bertikai dan berdebat malah ngawur dan ngomongnya kasar banget. Yg satu tiba2 jadi ahli agama yang satu tiba2 jadi sok bijak dan visioner. Padahal mah kesehariannya zonk hehe. Berbeda 360 derajat, Saya tahu betul

Itu dua orang, kemudian saya mulai bertanya-tanya "apa orang-orang skrg gak ada kerjaan ya? Hingga segitunya ngurusin hal di dunia maya, yg sebenernya di dunia nyata boro-boro ngomongin politik, ngomong sama orang baru aja masih pada grogi dan cang cung". Berawal dari rasa penasaran saya, berangkatlah bergabung ke grup si kubu A yg dikenal dg nama cebung dan saya juga bergabung ke kubu B yg biasa disebut kamprot (saya sensor halus)

Saya ambil beberapa sample orang yg vokal dan aktif gelut onlen (debat). Ternyata bener setelah saya kunjungi profil mereka kebanyakan gak jelas. Latar mereka saya pikir kesehariannya bener2 gak mungkin ngomongin politik kayak 2 orang teman saya tadi

Dari sini kita bisa tahu, sbenernya saat ini banyak sekali orang orang yg terlalu mengambil serius di dunia maya, namun melupakan dunia nyata. Banyak pertemanan berharga yang hilang gara gara perbedaan pendapat di dunia nyata

Ada juga yg terbaru, ada bocah baru lahir kemaren yg dibully habis habisan hingga menyisakan trauma bagi keluarganya. Hanya gara-gara wajahnya tak sesuai ekspetasi dan tak sama dengan di aplikasi sosial media.

Ini lucu, ini membuktikan kita terlalu mengurusi hal yang gak penting di dunia maya. Yang mungkin hal tersebut tak akan terjadi di dunia nyata

Di dunia nyata kita masih punya tembok penghalang. Tembok penghalang itu adalah rasa menghormati, sungkan, takut, kehati-hatian dan lain sebagainya.

Tembok penghalang ini merupakan hal positif yang tidak dimiliki di dunia maya. Di dunia maya kita tak mengenal lagi siapa yg lebih tua, rasa hormat pun hilang. Kita sudah tidak punya rasa sungkan lagi, presidenpun kita caci maki. Padahal di dunia nyata? Ada yg berani caci maki presiden langsung? Jgn presiden deh, bupati aja.. Kalo berani secara langsung sndirian caci maki g ush bawa-bawa teman. Ada? Engga ada..

Hilangnya tembok penghalang ini menjadikan diskusi di sosial media menjadi liar, bar-bar, tak punya sopan santun. Orang yg lebih tua 20 tahun dengan 3 orang anak pun di anjing-anjingin sama anak SMA 17 tahun. Kalau ketemu langsung? Ciut deh

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gadget Selengkapnya
Lihat Gadget Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun