Mohon tunggu...
Yustri Samallo
Yustri Samallo Mohon Tunggu... Wiraswasta - Mahasiswa di Institut Agama Islam Negeri Ambon.

"Pencerahan selalu bertujuan membebaskan manusia dari rasa takut dan menegakkan kedaulatannya. Namun, negeri yang benar tercerahkan itu menyebarkan kejayaan malapetaka."

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Perenungan

18 Februari 2020   00:32 Diperbarui: 18 Februari 2020   00:59 27
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Hidup di jalanan itu sebenarnya pertarungan. Pertarungan melawan hasrat--menerima yang tidak biasanya kita inginkan. Barangkali kalian juga pernah merasainya.

Malam itu waktu belum terlalu jauh dari waktu isya, kami bertolak dari Mentok ke jalan-jalan. Tidak tahu mau ke mana, hanya mengikuti gerak kaki dan canda tawa. Itu semua merupakan refleksi mengusir resah di dada.

Sisa hujan siang tadi masih meninggalkan bekas di aspal. Bangku-bangku di Taman DPR pun masih sedikit basah, sedang lampu remang-remangnya terlihat seperti memberikan sebuah isyarat ke perenungan.

Kami memilih kursi panjang yang letaknya tak jauh dari pintu taman. Alunan musik jaz dari dalam Gedung Olahraga menjadi samar-samar terdengar. Sedang kami tak saling bicara, hanya memandangi lampu-lampu taman.

Begitulah, kami seakan berada dalam suatu wilayah alam semesta yang aneh, tidak lagi sepenuhnya terkurung dalam lumpur dunia atau sepenuhnya bebas dalam kemurnian surga. Kami hanya merasa kalau di jalan, kami dapat berhubungan langsung dengan Mahakuasa.

Selasa, 18 Februari 2020.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun