Mohon tunggu...
Yustisia Kristiana
Yustisia Kristiana Mohon Tunggu... Akademisi

Mendokumentasikan catatan perjalanan dalam bentuk tulisan

Selanjutnya

Tutup

Worklife Artikel Utama

Gen Z Masuk Industri Pariwisata: HRD dan User Siap atau Tidak?

13 Juni 2025   11:30 Diperbarui: 13 Juni 2025   19:47 961
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Gen Z di industri pariwisata (foto: dokumentasi pribadi)

Dunia kerja kini mulai dipenuhi oleh Gen Z, termasuk di industri pariwisata. 

Mereka datang dengan gaya yang berbeda, melek teknologi, cepat beradaptasi, berpikir kritis, dan lebih vokal soal keseimbangan hidup. Tapi, apakah karakter mereka cocok dengan industri pariwisata yang menuntut disiplin tinggi, fleksibilitas, dan kepuasan pelanggan sebagai prioritas utama?

Gen Z tumbuh bersama dengan dalam dunia digital, yang menjadikan mereka cepat dalam belajar sistem baru, aplikasi reservasi, manajemen hotel, bahkan pemasaran digital pariwisata. Banyak dari mereka juga terbiasa membuat konten, memahami algoritma media sosial, serta paham tren wisata yang sedang naik daun, sebuah aset besar bagi sektor ini.

Tantangan HRD dan User dalam Merekrut Gen Z

Bagi tim HRD dan user, merekrut Gen Z lebih dari sekadar mencari orang yang "mau kerja". Jadi ini bukan soal HRD vs user, tetapi bagaimana menemukan talenta yang sesuai dengan ritme industri dan nilai-nilai perusahaan.

Dari sisi HRD, pendekatan rekrutmen tradisional yang terlalu formal, birokratis, dan berjarak kini semakin tidak efektif. Proses seleksi yang terlalu kaku dan tidak transparan membuat Gen Z kehilangan minat. Mereka lebih menyukai komunikasi yang terbuka, proses seleksi yang cepat dan relevan, serta perusahaan yang memperlihatkan nilai-nilai keberlanjutan, inovasi, dan inklusivitas.

Di sisi user, tantangan muncul karena perbedaan ekspektasi kerja. Banyak user di lapangan masih terbiasa dengan sistem kerja hierarkis dan gaya supervisi yang otoritatif. Hal ini bisa berbenturan dengan keinginan Gen Z untuk mendapatkan pengakuan, dilibatkan dalam pengambilan keputusan kecil, dan diberi ruang untuk menyampaikan ide. Ketidaksesuaian ini bisa membuat Gen Z cepat kehilangan motivasi, bahkan memilih keluar dari pekerjaan dalam waktu singkat.

Namun, hal ini tidak berarti bahwa Gen Z tidak cocok dengan sektor pariwisata. Justru, jika dikelola dengan strategi yang tepat, mereka bisa menjadi aset yang sangat berharga.

Strategi Efektif dalam Mengelola Gen Z di Industri Pariwisata

Untuk merekrut dan mempertahankan Gen Z membutuhkan strategi SDM yang fleksibel. Berikut beberapa strategi yang dapat dilakukan oleh HRD dan user:

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun