Mohon tunggu...
Yustika Swandy Nur Hidayah
Yustika Swandy Nur Hidayah Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswi

UKRIDA, Prodi Keperawatan.

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Pencegahan Sebagai Peran Utama Dalam Upaya Peningkatan Keselamatan Diri Di Masa Pandemi Covid-19

21 Januari 2021   13:01 Diperbarui: 21 Januari 2021   14:40 388
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Di penghujung tahun 2019, seluruh dunia dikejutkan dengan adanya informasi mengenai merebaknya wabah virus yang bermula dari Wuhan, Provinsi Hubei yang menyebar dengan cepat di hampir seluruh negara yakni sebanyak 191 negara, termasuk Indonesia. Virus tersebut disebabkan oleh Severe Acute Respiratory Syndrome Coronavirus-2 (SARS-CoV-2) yang kemudian disebut dengan panggilan Coronavirus Disease 2019 (Covid-19). WHO (World Health Organization) secara resmi mendeklarasikan Covid-19 sebagai Pandemi pada tanggal 9 Maret 2020. Lalu terhitung sejak tanggal 2 Maret 2020, dimana ditemukan sebanyak dua kasus orang Indonesia yang terkena Covid-19 sampai pada awal tahun ini tepatnya tahun 2021 pada tanggal 16 Januari, informasi terbaru mengenai jumlah kasus Covid-19 di Indonesia sebanyak 896.642 orang. Dengan demikian, kasus Covid-19 di Indonesia menempati urutan ke-20 di dunia dan urutan ke-1 di Asia Tenggara.  

Melihat jumlah kasus yang tercatat di Indonesia tentunya bukan angka yang sedikit, mengingat sudah berbagai upaya yang telah dilakukan oleh Pemerintah terkait dalam pencegahan Covid-19 agar pravalensi tidak melonjak dengan pesat. Mulai dari menerapkan langkah Social Distancing, Physical Distancing, menerapkan PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar), serta memberikan prinsip Protokol Kesehatan yakni gunakan masker, cuci tangan / hand sanitizer, jaga jarak / hindari kerumunan, meningkatkan daya tahan tubuh, konsumsi gizi seimbang, kelola penyakit komorbid dan memperhatikan kelompok rentan serta perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS), dan lain-lain. Selain itu, peran Perawat menjadi andil besar dalam upaya peningkatan keselamatan baik untuk Tim Medis, Pasien dan Masyarakat di masa pandemi ini. 

Pencegahan sebagai upaya dalam meningkatkan keselamatan diri dalam masa Pandemi Covid-19  sangatlah penting untuk kita terapkan sehari-harinya. Ditengah pandemi seperti ini peran Perawat dalam upaya meningkatkan keselamatan di Tim Medis & Pasien dapat dilakukan dengan menerapkan SOP (Standar Operasional Prosedur) yang berlaku di rumah sakit. Biasanya pada kasus bila terjadi wabah penyakit atau pandemi maka rumah sakit melakukan upaya pembinaan Keselamatan dan Kesehatan Kerja Rumah Sakit (K3RS), lalu dapat pula melakukan strategi pencegahan kecelakaan kerja dan kontrol infeksi yang dapat diterapkan oleh tenaga kesehatan seperti memakai APD (Alat Pelindung Diri). Untuk pemakaian APD terbagi menjadi 3 tingkatan, dikarenakan sekarang lagi di masa Pandemi Covid-19 maka APD yang dapat dipakai Perawat jika sedang memberikan pelayan kesehatan kepada orang yang tidak diketahui status terinfeksinya seperti OTG (Orang Tanpa Gejala) yang diawalnya mereka tidak mengetahui bahwa dirinya sudah terkena Covid-19 ataupun Perawat yang sedang berkontak langsung dengan orang yang sudah postif Covid-19 maka dapat memakai APD Tingkat 3. Perawat yang memakai APD Tingkat 3 wajib menggunakan Baju kerja, Headcap, Masker N95, Googles / Pelindung mata, Faceshield / Pelindung wajah, Gown, Apron, dan Boots / Sepatu karet. 

Pemakaian APD secara SOP atau sesuai kondisi yang sedang dihadapi Perawat dalam memberikan pelayanan kesehatan, terbukti dapat meningkatkan keselamatan untuk Tim Medis & Pasien dikarenakan penggunaan APD dapat mencegah Tim Medis lainnya agar tidak terinfeksi penyakit atau terkontaminasi dari Coronavirus yang dapat menularkan tenaga medis dari virus yang dibawa pasien ke Perawat tersebut, begitu pun sebaliknya pada Pasien ke Tenaga Medis. Adapun upaya lain yang dapat dilakukan Perawat dalam meningkatkan keselamatan untuk Pasien ditengah pandemi seperti ini dengan cara melakukan pelayanan kesehatan melalui penerapan IPSG (International Patient Safety Goals). IPSG terdiri dari 6 Goals yakni ke-1 adalah identifikasi pasien secara tepat, ke-2 meningkatkan komunikasi yang efektif, ke-3 meningkatkan keamanan penggunaan obat yang membutuhkan perhatian, ke-4 meningkatkan benar lokasi, benar pasien, benar prosedur pembedahan, ke-5 mengurangi risiko infeksi, ke-6 mengurangi risiko pasien cedera karena jatuh. 

Di samping itu, Perawat mempunyai peran sebagai Edukator yang memberikan KIE (Konseling, Edukasi dan Informasi) kepada Pasien dan Masyarakat, seperti memberitahu mengenai apa itu Covid-19, bagaimana pencegahan dan penularan dari Covid-19, lalu apa saja tanda dan gejala dari Coronavirus jika kita sudah terinfeksi dan terkontaminasi, serta memberikan edukasi tentang tata cara etika batuk dan bersin. Hal ini dilakukan agar Pasien dan Masyarakat menjadi lebih waspada dan menerapkan perilaku pencegahan, serta perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS). 

Yang perlu diperhatikan pada upaya peningkatan keselamatan di Masyarakat ialah bagaimana cara kita sebagai Perawat memberikan KIE (Konseling, Edukasi dan Informasi) mengenai barang apa, yang menjadi media penularan bagi Coronavirus dalam kehidupan sehari-hari. Kenapa begitu? Walaupun masyarakat sudah sering sekali tersuntik informasi mengenai Covid-19, tetapi masih saja ada yang kurang paham mengenai bagaimana media penularan itu terjadi. Coronavirus sendiri sangat mudah menulari orang lain melalui droplet, yang kemudian droplet tersebut memiliki pintu masuk untuk menulari orang lain melalui mulut, hidung dan mata. Setelah itu droplet yang menempel pada suatu barang dapat bertahan lama, seperti di barang plastik dan stainless steel dapat bertahan selama 3 × 24 jam, pada tembaga dapat bertahan selama kurang dari 4 jam, serta pada kardus dapat bertahan selama kurang dari 4 jam. Penjelasan tersebut mencotohkan bahwa kita harus selalu menjaga kebersihan barang kita, contoh mudah yang dapat kita ambil ialah jarang sekali masyarakat membersihkan casing HP dan faceshield. Padahal contoh tersebut merupakan barang yang kita pegang dan pakai sehari-harinya, sehingga barang tersebut jika tidak bersihkan dengan alkohol atau hand sanitizer maka dapat menjadi media penularan untuk Coronavirus. 

Lalu sejak dinyatakan Covid-19 sebagai Pandemi oleh Pemerintah, masyarakat dihimbau agar WFH (Work From Home) untuk mengurangi risiko transmisi virus antar manusia. Namun dengan diberlakukannya WFH, masyarakat berpotensi untuk kurang bergerak dikarenakan tidak beraktivitas diluar rumah. Peran Perawat disini sangat dibutuhkan sebagai upaya Promotif dan Preventif. Perawat dapat memberikan KIE agar masyarakat mau melakukan aktivitas fisik dan kebiasaan berolahraga walapun tidak diluar rumah, dikarenakan jika masyarakat rutin berolahraga maka dapat meningkatkan sistem imun tubuh. Sehingga secara tidak langsung dapat meningkatkan pertahanan tubuh terhadap Covid-19. 

Selain contoh tersebut, kemudian hal lain apakah yang menjadi perhatiaan khusus pada Masyarakat untuk peningkatan keselamatan diri di masa Pandemi ini? Ada satu hal yang mungkin menjadi kesalahan terbesar mengenai pemahaman masyarakat sehingga menjadi perhatian khusus yang dapat Perawat lakukan saat memberikan KIE kepada masyarakat. Hal tersebut yakni pemahaman terhadap pemakaian faceshield tanpa menggunakan masker. Seperti yang sudah dijelaskan di atas mengenai media penularan Coronavirus, seharusnya masyarakat sudah paham mengapa diwajibkan memakai masker sekalipun sudah memakai faceshield. Sesudah itu, jika kalian masih belum paham maka penjelasan singkat yang dapat kalian pahami yaitu: Apabila menggunakan faceshield saja tanpa memakai masker, maka kita dapat menghirup udara tanpa penyaringan atau filterisasi yang seharusnya menjadi fungsi utama dari penggunaan masker itu digunakan. Fungsi penyaringan atau filter yang dapat dilakukan masker sangat berguna, karena di udara ada droplet yang mengandung banyak virus dan patogen yang dapat menyebabkan tubuh menjadi rentan untuk terinfeksi dari Coronavirus. 

Setelah dijelaskan mengenai semua contoh upaya yang dilakukan Perawat dalam melakukan peningkatan keselamatan pada Tim Medis, Pasien dan Masyarakat di masa Pandemi Covid-19, diharapkan kita semua dapat mengikuti contoh tersebut. Di samping itu, apabila kita menerapkan Protokol Kesehatan yang ada dengan perilaku disiplin maka dapat membantu Petugas Kesehatan dalam memutus rantai penularan, sehingga pasien yang di rawat dengan diagnosa Covid-19 dapat berkurang dan penularan yang terjadi dapat di cegah. 

Agar jumlah kasus Covid-19 di Indonesia berkurang dan menjadi lebih stagnan, maka hal yang dapat dilakukan yaitu dengan meningkatkan upaya pencegahan. Lalu agar upaya-upaya tersebut dapat terlaksanakan dengan baik, maka perlu adanya koordinasi yang berkesinambungan sampai jumlah kasus Covid-19 di Indonesia sudah tidak ada lagi. Oleh sebab itu, dengan melakukan pencegahan melalui upaya yang ada, maka pintu utama sebagai celah masuk terjadinya penularan pada Covid-19 menjadi berkurang. Sehingga kita semua perlu berpartisipasi  dan bergotong-royong untuk mencegah penularan Covid-19. Kemudian dengan adanya peran Perawat menjadikan salah satu bentuk contoh upaya nyata dalam meningkatkan keselamatan pada Tim Medis, Pasien dan Masyarakat di masa Pandemi Covid-19 yang dapat memutuskan rantai penyebaran Covid-19. 

Sebagai warga masyarakat yang baik, diharapkan kita semua menerapkan dan mematuhi Protokol Kesehatan yang ada sehingga masyarakat sekitar dapat terhindar dari infeksi atau terkontaminasi dari Covid-19. Namun dengan demikian, disarankan pula kepada masyarakat untuk dapat memahami dengan baik dan benar mengenai proses penyebaran serta media yang dapat menjadi penyebab penularan Covid-19, sehingga dapat menambahkan persiapan kita untuk proteksi diri, serta menambah ilmu pengetahuan agar dapat melakukan pencegahan sedari dini.


Daftar Pustaka :

  • KEMENKES RI. (2020). Petunjuk Teknis Pelayanan Puskesmas Pada Masa Pandemi Covid-19. Jakarta: KEMENKES RI.
  • KEMENKES RI. (2021). COVID 19. Diperoleh dari https://infeksiemerging.kemkes.go.id/dashboard/covid-19.com 
  • Putri, R. N. (2020). Indonesia Dalam Menghadapi Pandemi Covid-19. Jurnal Ilmiah Universitas Batanghari Jambi, 20(2), 705-709. 
  • Tiksnadi, B. B., Sylviana, N., Cahyadi, A. I., & Undarsa, A. C. (2020). Olahraga Rutin Untuk Meningkatkan Imunitas Pasien Hipertensi Selama Masa Pandemi COVID-19. Indonesian Journal of Cardiology, 41(2), 113-9.
  • Wardhani, V. (2017). Buku Ajar-Manajemen Keselamatan Pasien. Jakarta: UB Press.
  • Worldometers. (2021). COVID-19 Coronavirus Pandemic. Diperoleh dari https://www.worldometers.info/coronavirus/#countries.com

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun