Mohon tunggu...
Yusticia Arif
Yusticia Arif Mohon Tunggu... Administrasi - Lembaga Ombudsman DIY

I Q R O '

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Artikel Utama

Menikmati Nasi Pilaaf di Masjid Camii Tokyo

16 Februari 2018   08:45 Diperbarui: 16 Februari 2018   21:52 1027
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Masjid Camii merupakan masjid terbesar di Tokyo. Berjarak kurang lebih 10 - 15 menit berjalan kali dari Stasiun Yoyogi-Uehara. Jadi bila Anda pengin datang ke masjid ini, cukup buka google maps atau layanan hyperdia.com, carilah rute dari stasiun terdekat di lokasi Anda untuk menuju Stasiun Yoyogi-uehara ini. 

Masjid ini selalu dipenuhi jamaah terutama ketika sholat Jumat. Meski ukuran masjid ini cukup besar, namun kapasitas masjid menjadi tidak mampu menampung jumlah jamaah yang membludak ketika Jumatan. Bahkan yang saya alami beberapa waktu yang lalu, tampak sekelompok jamaah pria yang berada di ruang bawah masjid, padahal seharusnya ruang bawah ini menjadi tempat sholat jamaah perempuan.

Bangunan masjid (dok.pri)
Bangunan masjid (dok.pri)
Menara Masjid (dok.pri)
Menara Masjid (dok.pri)
Turis memandangi interior masjid (dok.pri)
Turis memandangi interior masjid (dok.pri)
Arsitektur bangunan dan ornamen yang digunakan masjid sangat bercirikan Timur Tengah (Turki) karena memang masjid ini juga berfungsi sebagai pusat pemersatu komunitas Islam yang tinggal di Jepang. Selain menjadi tempat sholat, Masjid Camii juga menjadi tujuan wisata yang cukup terkenal. 

Wisatawan yang bukan muslim, boleh masuk dan mengabadikan keindahan ekterior dan interior masjid asal tidak mengganggu kegiatan beribadah atau kajian di dalamnya. 

Wisatawan perempuan yang hendak masuk masjid disyaratkan memakai pakaian yang menutup aurat (menutup kepala dan tubuh). Pakaian ini sudah disediakan masjid yang disediakan di dekat pintu utama masjid. 

Ada cukup banyak pakaian/gamis sekaligus kerudungnya, sehingga tidak perlu menunggu giliran berganti pakaian tersebut. Tersedia juga kota donasi di dekat rak pakaian yang berada bersebelahan dengan pintu utama.

Hijab khusus untuk pengunjung non muslim (dok.pri)
Hijab khusus untuk pengunjung non muslim (dok.pri)
Kotak donasi dan kerudung yang berada dekat pintu utama masjid (dok.pri)
Kotak donasi dan kerudung yang berada dekat pintu utama masjid (dok.pri)
Di ruang bawah, Anda bisa menemukan beberapa ruang. Sebuah ruang besar yang merupakan kantor masjid, digunakan untuk berjamaah muslimah bila waktu sholat Jumat. 

Di sebelahnya, sebuah hall yang cukup besar yang menjadi gallery perkembangan agama Islam di Jepang dan sekaligus terdapat kedai yang menjual makanan halal, perlengkapan muslim dan berbagai asesoris dari Turki (gantungan kunci, hiasan dinding, dompet dan sebagainya yang bisa menjadi buah tangan unik). Terdapat ruang duduk juga, dimana kita bisa duduk-duduk, berdiskusi dan menikmati minuman disana).

Sholat sunnah sebelum sholat Jumat (dok.pri)
Sholat sunnah sebelum sholat Jumat (dok.pri)
Hall untuk sholat jamaah muslimah (dok.pri)
Hall untuk sholat jamaah muslimah (dok.pri)
Hall di basement bangunan masjid (dok.pri)
Hall di basement bangunan masjid (dok.pri)
Ruang lantai 2 sebenarnya juga khusus muslimah, tetapi bila waktu sholat Jumat, ruang lantai 2 juga dimanfaatkan untuk jamaah pria. Di lantai 2 ini terdapat sebuah sudut khusus untuk anak-anak bermain, sehingga para ibu tidak khawatir meninggalkan buah hatinya bila sedang sholat atau mengikuti kajian.

Lantai 2 masjid, untuk jamaah muslimah (kecuali ketika Sholat Jumat)
Lantai 2 masjid, untuk jamaah muslimah (kecuali ketika Sholat Jumat)
Bila hendak sholat Jumat disini, pastikan Anda berangkat agak awal, paling tidak jam 10.00 atau jam 11.00 waktu setempat sudah sampai lokasi. Bila waktu kedatangan terlalu mepet, jangan harap bisa sholat di ruang utama masjid (pengalaman seperti ini mengingatkan saya waktu berada di tanah suci Makkah dan Madinah --harus rajin berangkat awal supaya bisa sholat di dalam ruang utama masjid). 

Tak masalah bila suhu cukup hangat, bila suhu sedang dingin seperti pada musim dingin yang saya alami kemarin, maka menegakkan sholat pada kondisi di luar ruangan merupakan tantangan tersendiri. Jadi harus pandai-pandai mensiasati waktu dan kondisi alam, seperti semasa musim dingin kemarin, bila perlu gunakanlah pakaian yang tebal atau berlapis-lapis.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun