Mohon tunggu...
Yussy Faiz Aulia Priyadi
Yussy Faiz Aulia Priyadi Mohon Tunggu... Mahasiswa - be Happy

Jurusan Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Jember -Allahumma Sholi Alaa Sayyidina Muhammad-

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Pentingnya Investasi di Sektor Pertanian pada Masa Pandemi Covid-19 dalam Rangka Peningkatan Perekonomian Masyarakat

23 Juni 2021   12:37 Diperbarui: 23 Juni 2021   14:03 377
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Investasi salah satu hal yang di butuhkan dalam pembangunan nasional yang tujuannya untuk mendorong pertumbuhan ekonomi dan memacu pembangunan. Pada masa pandemi covid -19 ini banyak dampak yang di rasakan oleh masyarakat salah satunya yaitu sektor ekonomi. Menurut Fahrika dan Roy (2020), banyak dampak pandemi covid 19 yang dapat dilihat dari beberapa kejadian antara lain : pada bulan April 2020 sekitar 1,5 juta karyawan di PHK, pelayanan udara kehilangan pendapatan Rp 207 miliar, penyebaran Covid 19 juga berdampak pada sektor investasi, perdagangan,usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) karena ketika para wisatawan berkunjung ke tempat wisata, para wisatawan tersebut akan melakukan permintaan atau pembelian oleh-oleh. Oleh karena itu perlu adanya strategi dan masih banyak lagi dampak yang di rasakan masyarakat khususnya menengah kebawah agar dapat memulihkan ekonomi masyarakat yang ada salah satunya dengan melakukan investasi di sedktor pertanian. Manajemen strategi pada masa pandemi adalah hal yang di butuhkan dan sangat penting. Pada saat pemilihan strategi yang tepat kita harus mempertimbangkan kemampuan strategi dalam beradaptasi dengan sangat cepat, baik level operasional, korporat, unit bisnis, serta organisasi/perusahaan.

Pada tahun 2019 saat virus corona pertama kali di temukan di Wuhan China, yang banyak mempengaruhi berbagai sektor, cara hidup dan kesehatan manusia. Tidak hanya itu saja banyak terjadi ketidakstabilan ekonomi masyarakat di belahan dunia termasuk Indonesia, dan juga mempengaruhi pasar saham. Akibatnya terjadi peningkatan pengangguran, PHK terjadi di mana-mana, kemiskinan meningkat, dan banyak investor yang takut menanamkan modal / menjual saham. Hal tersebut terjadi di karenakan terjadi penurunan harga saham di seluruh bursa saham di dunia. Investasi menurut Badan Pusat Statistik dan Bank Indonesia merupakan salah satu kegiatan ekonomi dengan penanaman modal dengan tujuan memperoleh keuntungan pada masa yang akan datang. Salah satu alasan mengapa negara-negara dengan pertumbuhan tinggi ialah karena mereka mencurahkan bagian substansial dari output ke dalam investasi (Makmun, 2003).

Investasi dilakukan agar dapat membentuk faktor produksi kapital, yang mana dapat digunakan untuk pengadaan barang yang dapat menunjang kegiatan usaha. Investasi juga bertujuan meningkatkan kapasitas produksi yang nantinya akan meningkatkan output, dan akhirnya akan meningkatkan pendapatan daerah dan nasional serta percepatan pertumbuhan ekonomi. Selain itu investasi juga dapat mencipatakan lapangan pekerjaan yang baru yang nantinya akan menurunkan tingkat pengangguran selama pandemi COVID19. Peranan sektor pertanian dalam bidang ekonomi sering di pandang pasif dan hanya di anggap sebagai unsur penunjang semata. Perekonomian yang bertumpu pada kegiatan pertanian akan menjadi indstri yang moderen dengan pelayanan masyarakat yang lebih kompleks. Hal tersebut berdasarkan pengalaman dari negara-negara barat, sedangkan peran memiliki 4 bentuk kontribusi di negara berkembang terhadap pertumbuhan dan pembangunan ekonomi nasional yaitu : kontribusi produk, kontribusi pasar, kontribusi faktor-faktor produksi, dan kontribusi devisa.

Sejauh ini sektor pertanian mempunyai  tiga fungsi utama. Pertama, sebagai sumber investasi di sektor-sektor non-pertanian : (1) surplus uang (MS) di sektor pertanian menjadi sumber dana investasi di sektor-sektor lain, (2) sebagai sumber bahan baku atau input bagi sektor-sektor lainnya, khususnya agroindustri dan sektor perdagangan, (3) melalui peningkatan permintaan di pasar output, sebagai sumber diverifikasi produksi di sektor- sektor ekonomi lainnya. Indonesia termasuk salah satu negara berkembang, yang umumnya perekonomian berorientasi pada sektor pertanian. Indonesia yang dikenal dengan julukan sebagai negara agraris dapat dilihat dari tingkat produktivitas, tabungan, pendapatan, dan investasi yang rendah. Dengan menaikan produktivitas pada sektor pertanian dapat memberikan sumbangan bersih kepada sektor- sektor lainnya.

Hasil pertanian dapat di tingkatkan dengan cara mengalokasikan dana investasi dengan tujuan menggunakan teknologi yang lebih canggih dan perbaikan lahan. Investasi juga membuka lapangan pekerjaan yang baru / kesempatan bekerja lebih besar. Tingginya investasi pemerintah dalam pembangunan irigasi dan sarana infrastruktur pedesaan lainnya memungkinkan bagi petani untuk mengadopsi penggunaan bibit tanaman kualitas unggul, penggunaan tanaman bar, penggunaan pupuk serta penggunaan alat- alat pertanian. Investasi yang masuk dalam sektor pertanian merupakan sebuah peluang penting yang dapat membatu dalam membentuk sektor pertanian resilien dan berkelanjutan melalui pendanaan riset dan pengembangan, teknologi, dan pengembangan kapasitas sumberdaya masyarakat.

Investasi bisnis di bidang pertanian dipengaruhi oleh banyak faktor lingkungan. Pertama, faktor pemerintah meliputi kebijakan investasi, regulasi, dan birokrasi, serta pemerintah dan politik, yang secara langsung dapat mempengaruhi investasi, serta faktor lain yang mempengaruhi investasi. Kebijakan investasi mencakup (antara lain) wilayah usaha yang diizinkan, negara yang diizinkan, insentif pajak bagi investor, jangka waktu HGU tanah, depresiasi dan amortisasi. Sumber daya alam seperti lahan yang cukup (kuantitas dan kualitas), air irigasi pertanian yang cukup dan kondisi iklim yang sesuai akan mendorong investasi.

Demikian pula infrastruktur (kuantitas dan kualitas) yang memadai, yaitu jaringan irigasi dan jalan pertanian, akan berdampak positif terhadap investasi. Peningkatan investasi secara langsung akan meningkatkan kegiatan produksi pertanian yang pada gilirannya akan memberikan dampak ekonomi dan sosial.

Dampak ekonomi yang diharapkan adalah peningkatan output berbagai produk pertanian dan penguatan ketahanan pangan nasional, serta peningkatan pendapatan petani, devisa dan PDB sektor pertanian dan pelaku komersial lainnya. Pada saat yang sama, dampak sosial yang diharapkan adalah bahwa perusahaan dan perusahaan individu yang berinvestasi dan seluruh wilayah pedesaan menyerap lebih banyak tenaga kerja. Dampak sosial lainnya adalah menurunnya jumlah penduduk miskin di pedesaan. Oleh karena itu, dimungkinkan untuk mengurangi tingkat urbanisasi yang meningkatkan masalah perkotaan. Investasi bukan satu-satunya cara untuk meningkatkan produksi pertanian.

Cara lain yang dapat digunakan untuk itu adalah inovasi teknologi pertanian dan peningkatan kapasitas sumber daya manusia yang dapat meningkatkan produktivitas pertanian. Dengan meningkatkan produktivitas pertanian, laju pertumbuhan permintaan lahan pertanian dapat ditekan, dan biaya produksi per unit output akan lebih kompetitif. Oleh karena itu, untuk dapat berdampak ganda pada produksi pertanian, investasi perlu dibarengi dengan inovasi teknologi dan peningkatan kualitas sumber daya manusia pertanian.

Di Indonesia, peluang investasi di sektor pertanian masih besar. Beberapa indikatornya adalah sebagai berikut. Pertama, ketersediaan sumber daya alam (tanah, air dan iklim) dan sumber daya manusia masih besar. Investasi berbasis sumber daya alam memiliki pijakan yang kuat karena didukung oleh bahan baku lokal yang tersedia. Investasi semacam ini tidak akan mudah dialihkan ke negara lain, karena bukan merupakan investasi gratis. Kedua, karena peningkatan jumlah penduduk dan pendapatan, permintaan domestik akan produk pertanian akan terus meningkat. Permintaan dunia akan produksi pertanian di Indonesia juga akan terus meningkat, karena negara ini merupakan produsen utama dari beberapa produk pertanian yang dibutuhkan dunia, terutama kelapa sawit, karet, kakao, kopi, lada, pala, vanili dan kayu manis. Ketiga, kenaikan harga pangan dunia akhir-akhir ini memberikan peluang lebih besar bagi pelaku usaha untuk memperoleh keuntungan yang lebih tinggi dan berkelanjutan. Keempat, Pemerintah Indonesia bertekad untuk menciptakan lingkungan investasi yang kondusif melalui berbagai kebijakan dan peraturan.

Darsono (2008) mengemukakan dalam artikelnya yang berjudul “Peranan Investasi dalam Kinerja Pertumbuhan Sektor Pertanian Indonesia” bahwa peningkatan investasi di sektor pertanian kurang mampu mendorong pertumbuhan subsektor tanaman pangan, terutama karena memiliki belum mampu Subsektor tanaman pangan menciptakan pertumbuhan industri. Namun, peningkatan investasi di sektor pertanian dapat sangat mendorong pertumbuhan industri hortikultura dan peningkatan tingkat investasi di sektor kehutanan, yang berdampak positif pada peningkatan lapangan kerja dan output. Menurut hasil penelitian ini, investasi di sektor pertanian memiliki dampak negatif yang signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi. Artinya semakin tinggi nilai investasi di sektor pertanian maka semakin rendah tingkat pengangguran di Indonesia dari tahun 2000 hingga 2015.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun