Mohon tunggu...
Gabriel Bhanu Indrastata
Gabriel Bhanu Indrastata Mohon Tunggu... Lainnya - Menjadi salah satu seminaris di seminari mertoyudan

Saya bukan orang yang malas, tetapi sedang menjalankan mode hemat daya :)

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

Mengenal Dunia Maya Kaum Muda Sebelum Pemilu 2024

24 Februari 2023   08:43 Diperbarui: 24 Februari 2023   08:59 112
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Pemilu atau pemilihan umum adalah tempat atau wadah dimana warga negara bisa menyalurkan suaranya di dalam bidang politik. Pemilu serentak akan digelar pada tahun 2024 dimana Indonesia akan menggelar pesta demokrasi. Di Dalam pesta ini para politisi akan berlomba-lomba dalam mencari suara terbanyak dan kalangan yang paling sering diincar saat ini adalah kalangan pemilih pemula. Kalangan muda terlibat aktif dalam memastikan proses pemilu bisa berjalan sesuai aturan dan demokratis. Dalam hal ini strategi kampanye yang dilakukan dengan mulai menjurus ke dalam dunia kaum muda yang simpel dan mudah diaksesnya.

Kalangan pemilih pemula adalah kalangan yang baru saja berumur 17 tahun. Para pemilih pemula pada pemilu kali ini berada di posisi para generasi Z. Lembaga Centre for Strategic and International Studies pernah mengatakan bahwa di pemilu tahun 2024 ini akan didominasi oleh kaum muda generasi Z dan milenial sebesar 60%. 

Generasi Z adalah generasi yang dimana sejak dini sudah berada di sekitar dunia modern, sehingga membutuhkan dukungan ketika pemilihan umum ini. Memahami pemilihan muda yang selalu berkaitan dengan teknologi menjadi sebuah keuntungan yang sangat besar bagi para politisi untuk menjadikan platform komunikasi duniawi menjadi strategi kampanye, misalnya seperti Facebook, Instagram, Twitter, Telegram dan sejenisnya. Didalam komunikasi strategi kampanye kepada para kaum muda yang baru saja memilih pertama kali menjadi sasaran utama karena pengalaman dalam memilih masih berada di bawah atau belum ada apa-apanya. Sehingga pengalaman yang menarik ketika berinteraksi dengan partai tersebut menjadi sebuah strategi yang besar. Mereka yang belum mengenal beberapa politis lain yang masuk kedalam kampanye menjadikan kesan pertama yang dipilihnya.

Tetapi di dalam dunia digital ini memiliki sebuah permasalahan yang mungkin saja menyebabkan begitu banyak masalah. Dunia digital yang sangat mudah untuk diaksesnya bisa menjadikan tempat yang tidak benar dalam menyebarkan informasi. Banyak berita-berita hoax atau tidak sesuai fakta yang menyebarkan informasi di dunia digital ini. 

Sejak dulu berita hoax sudah tersebar dan tidak terlihat jelas apakah ini benar atau hoax. Berita-berita ini sudah hampir menyerupai berita-berita normal lainnya, sehingga bisa sangat sulit dibedakan. Berita-berita seperti ini sudah ada disekitar anak muda dan mungkin saja karena saking banyaknya berita yang tidak benar sudah menjadi santapan sehari-hari mereka. Kebiasaan yang sudah tertanam dari awal akan menyebabkan keberlangsungan di kehidupan anak muda kedepannya. Dari situlah mereka bisa saja tidak mengenali apasaja berita yang benar dan apa saja berita yang salah. Karena tidak ada peringatan bagi mereka yang sudah memegang alat komunikasi masing-masing dan dianggap memiliki tanggung jawabnya masing-masing menjadi kendala yang ada di dunia modern ini, kaum muda bisa saja menerima berita-berita yang tidak seharusnya diterima oleh mereka. Sehingga menyebabkan pemilih pemula memilih apa yang dia lihat.

Permasalahan lain lagi adalah dimana anak muda yang tidak memiliki semangat atau antusias dengan dunia politik. Semakin berkembangnya dunia semakin berkembang juga pemikiran manusia, semakin manusia mencari kerealistisan didalam dunia ini. Ketika pemilih pemula yang sudah mengenal terlebih dahulu betapa rusaknya dunia gelap politik di Indonesia bisa menyebabkan keinginan untuk ikut serta dalam berpolitik menjadi hilang. Mereka mengenal terlebih dahulu dunia gelap politik dan menyebabkan peluang penyumbang "golput" dalam pemilu kali ini. Pemikiran manusia yang semakin terbuka menyebabkan perubahan yang begitu besar bagi dunia. Pemikiran dimana manusia menjalani hidup dengan realistis tanpa adanya realitas. Serta keberanian anak muda mengungkapkan ketidaksenangan mereka dengan kekuatan mereka yaitu "mental zoom". Terlihat bahwa di dalam media sosial bisa diakses dimana saja dan kapan saja. Dari situlah para kaum muda bisa memberikan komentar kapan saja dan apa saja. Semua itu dari kebiasaan yang sudah ada sejak dulu, sejak kita mengubah dunia kita secara tiba-tiba menjadi dunia maya.

Permasalahan dari kaum muda ini berawal dari diri mereka sendiri dan perkembangan dunia sekitarnya. Maka dari itu lah kita harus mulai belajar bagaimana bisa memilih atau mengenal berita-berita yang benar dan baik. Lantas bagaimana caranya agar bisa memeriksa dari kebenaran suatu berita?

Berita atau artikel tersebut biasanya terupload melalui situs berita yang memberikan ruang kepada penulis untuk menyuarakan suaranya. Maka kita lihat terlebih dahulu apakah sumber dari artikel tersebut memiliki situs berita yang terpercaya atau situs resmi pemerintah. Mengenal informasi dari mana asal berita atau artikel tersebut menjadi sangat penting karena membantu anda untuk mengidentifikasikan kebenaran dari berita tersebut. Setelah itulah kalian bisa melihat kualitas dari isi yang ada di dalam berita tersebut. Mulai dari penulisannya, terstrukturnya tulisan atau kemungkinan kebenaran dari isi berita tersebut. Selain itu berita dan artikel lebih menjadi nyata dilengkapi dengan gambar atau foto yang mendukung. 

Dunia maya lebih percaya kepada artikel yang diberikan dengan adanya bukti sesuai dengan isi berita. Apalagi ketika foto menjadi sampul berita, ketika foto yang menarik perhatian berhasil menarik kita untuk membaca artikel tersebut dan terjerat akan berita yang tidak benar. Dengan begitulah cara mengatasinya dengan memeriksa foto yang ada di dalam artikel. Memang terlihat dari foto bisa menjadi anda percaya akan berita tersebut, tetapi ini bisa menjadi senjata untuk melihat apakah berita tersebut benar adanya. Gambar, foto atau video sudah bisa diakses dimana saja dan tersebar di situs apa saja. Sehingga sangat sulit untuk mencari dengan cara manual. Tetapi Google sudah bisa mengatasi permasalahan ini. Google sudah fitur images.google.com. Disitu kalian bisa melihat bahwa foto tersebut apakah diambil secara asal atau benar-benar apa adanya.

Setelah mengatakan dan mengetahui semua hal itu belum bisa dikatakan berita tersebut benar. Didalam majas ada yang dinamakan hiperbola. Hiperbola yaitu ucapan atau ungkapan atau penyataan kiasan yang dibesar-besarkan untuk memperoleh efek tertentu. Dengan begitu lah kita harus memahami atau mencari tahu apakah berita satu benar dengan berita yang lain. Berita dengan satu kasus apalagi kasus yang sedang umum dibahas akan dibahas di beberapa situs berita. Dari situlah kita bisa mencari kebenaran dari berita tersebut apakah sama dengan berita yang lain atau berita tersebut melebih-lebih kan dari cerita sebenarnya agar menjadi tarikan sendiri bagi pembaca.

Dengan cara beginilah bisa membantu kaum muda mengidentifikasi kebenaran dari suatu berita agar tidak mudah terjerumus kedalam dunia maya. Kebenaran di dalam dunia maya yang kau anggap bisa saja menjadikan dirimu tersesat atau penyesalan dalam hidup. Dari situlah jangan sampai anda ikut dalam menyebarkan berita-berita hoax ke masyarakat luas.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun