Mohon tunggu...
Yusrin  TOSEPU
Yusrin TOSEPU Mohon Tunggu... Dosen -
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Periset di LSP3I Region V Sulawesi Pusat Makassar. Ketua Lembaga Kajian Forensik Data dan Informasi KAVITA MEDIA Makassar Penggiat Literasi Media ICT (Information and Communication Technology)

Selanjutnya

Tutup

Bahasa Pilihan

Metode "TRIM" ala Bambang Trim, Menulis Buku untuk Buku

10 Juli 2018   19:34 Diperbarui: 11 Juli 2018   11:43 1192
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
littering-shadows.com

Dunia penulisan buku adalah dunia yang akan selalu mengalami peningkatan, akan terus bertumbuh serta berkembang seiring kemajuan pengetahuan serta informasi.

Manusia membutuhkan konten yang dibagi oleh manusia lainnya dalam bentuk tulisan dan produk yang bernama buku tidak akan pernah mati--di luar soal kemudian ada digitalisasi.

Menulis buku itu utamanya soal ide. Apakah ide kita dapat berterima pada pembaca atau sebelumnya pada penerbit? Ide menjadi panglima yang berada di garis depan medan perang.

Ide harus mengandung minat dan ketertarikan tingkat tinggi bagi calon pembaca agar apa yang hendak kita sampaikan tidak sia-sia. Ide kemudian diwujudkan dalam bentuk topik hingga sub-subtopik. Sampailah soal ide ini kemudian "berwujud" menjadi sebuah buku.

Sebuah metode yang digagas dan dikembangkan oleh Penulis buku Bambang Trim (komporis-buku-indonesia) yaitu ada sebuah metode eksekusi yang praktis dan revolusioner yang dapat Anda terapkan untuk segera menulis buku.

Metode itu di sebut TRIM meski memang mirip dengan nama belakang dari si pengagas metode ini. TRIM itu singkatan dari Topik-Riset-Inovasi-Matriks.

Metode TRIM
Metode TRIM
TOPIK. Adalah ide yang dapat dikembangkan dari berbagai bidang kehidupan manusia yang maha luas. Topik dibagi pada dua bagian besar berdasarkan hasrat manusiawi yaitu topik berbasis WANT (keinginan) seperti jenis hiburan dan hal-hal yang kontroversi, kemudian topik berbasis NEED (kebutuhan) seperti kesehatan, pendidikan, dan keterampilan.

Topik-topik ini tentu harus dikuasai sebelum dituliskan dan juga harus diminati agar penulis mampu menikmatinya saat menulis dan terstimulus menemukan hal-hal baru dalam penulisan.

RISET. Riset atau penelitian/pengkajian adalah hal yang menjadi titik lemah umumnya para penulis di Indonesia. Riset termasuk juga benchmarking terhadap buku-buku kompetitor yang mengandung topik sama dengan apa yang hendak dibahas.

Semua bahan yang tersedia untuk menulis perlu diuji dengan pengalaman kita maupun pengalaman orang lain, wawancara, percobaan, dan sebagainya. Meriset berbagai sumber-sumber kepustakaan juga perlu, termasuk berita-berita di media massa dan penemuan-penemuan baru sehingga karya buku yang kita hasilkan terkesan mutakhir, tepercaya, dan juga mengandung pencerahan baru. Salah satu contoh buku-buku berbasis riset yang sangat baik adalah karya-karya Rhenald Kasali.

INOVASI. Dalam dunia penulisan buku juga perlu dilakukan berbagai inovasi, mulai saat menentukan judul, memilih outline, hingga pada pengembangan gaya penulisan. Tools inovasi itu banyak tersedia untuk penulisan buku, seperti pengayaan (enrichment), materi-materi grafis (foto, ilustrasi, bagan, skema, grafik), dan added value misalnya video-audio book.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun