Mohon tunggu...
yusril sulaiman
yusril sulaiman Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa Pendidikan Teknik Mesin Universitas Pendidikan Indonesia

-

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Sekolah bagi si Mampu

27 Desember 2020   06:01 Diperbarui: 27 Desember 2020   06:59 102
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Pendidikan merupakan hak bagi semua anak negara bangsa, hal ini secara tersirat dalam pembukaan UUD 1945 dan terjamin oleh negara. Namun semua itu berubah saat pandemi Covid-19 datang di awal tahun 2020. Semua aktifitas yang biasa dilakukan sehari-hari dihentikan, mulai dari sektor ekonomi sampai sektor pendidikan  semuanya dihentikan seketika demi memutus mata rantai penyebaran Covid-19.

Keputusan menghentikan aktifitas tersebut tidaklah salah, bahkan salah satu pencegahan penyebaran Covid-19 di tanah air. Namun, berbagai masalah mulai muncul setelah diberlakukannya pebatasan sosial berskala besar. 

Masalah yang muncul pun beragam dimulai dari masyarakat yang tidak punya penghasilan hingga anak sekolah yang terkendala dari segi fasilitas untuk mengikuti pembelajaran jarak jauh.  Mungkin bagi sebagian siswa telepon pintar adalah hal yang tidak asing bahkan suatu kebutuhan yang mereka harus punya. 

Bagi mereka yang mempunyai fasilitas dan akses internet bukanlah hal yang sulit untuk mengikuti pembelajaran jarak jauh, toh semua perangkat pendukung sudah mereka punya tinggal mereka mengikuti dengan baik. 

Tapi, perlu diingat tidak semua anak bangsa memiliki keberuntungan yang sama. Banyak siswa yang dari ekonomi rendah  tidak mempunyai fasilitas yang sama  dengan "si mampu". Jangan kan untuk membeli telepon pintar dan kuota internet, untuk menyambung hidup saja orang tua mereka harus memutar otak  bagaimana mereka bisa makan dikondisi tanpa ada penghasilan.

Tidak sampai disitu, orang tua mereka yang awalnya berniat untuk menyekolahkan anaknya agar bisa mendapat hidup yang lebih baik kini dibebankan untuk menjadi guru mereka dirumah. Tidak heran banyak siswa yang bukannya mengerti dengan materi pelajaran yang mereka hadapi malah kena omel oleh orang tua mereka, sekali lagi hal ini nyata dan banyak terjadi di masyarakat saat ini. Pihak sekolah dan pemerintah pun sebenarnya tidak diam dengan fenomena baru ini. 

Pemerintah memberikan bantuan berupa kuota internet dengan besaran yang bisa dikatakan cukup untuk menunjang aktifitas belajar siswa. Dan pihak beberapa pihak sekolah pun melakukan guru kunjung agar siswa yang tidak punya telepon pintar tetap dapat melaksanakan kewajiban mereka menunutut ilmu dengan membentuk kelompok kecil. 

Apakah masalahnya cukup berakhir disana? Tentu saja tidak. Kendala lain pun bermunculan pula seperti tidak adanya akses jaringan internet di beberapa wilayah  dan beberapa anak kedapatan bekerja untuk membantu ekonomi keluarga mereka dan harus merelakan pendidikan yang harusnya mereka dapatkan.

Melihat fenomena pendidikan yang sedang terjadi saat ini sebenarnya tidak ada yang bisa disalahkan. Semua pihak telah bekerja sangat keras untuk memusnahkan pandemi di negara ini. satu-satunya hal yang bisa kita lakukan sekarang untuk membantu adalah tetap menerapkan protokol kesehatan dan berdoa semoga pandemic yang melanda negeri ini cepat berakhir agar semua bisa kembali menjadi normal.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun