Mohon tunggu...
Yusril sm
Yusril sm Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa Universitas Darussalam Gontor

Hubungan Internasional

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Strategi Kholifah Abu Bakar As-Shidiq dalam Upaya Penumpasan Kaum Riddah

13 Oktober 2020   01:05 Diperbarui: 24 Mei 2021   09:54 8978
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Strategi Kholifah Abu Bakar As-Shidiq dalam upaya penumpasan kaum Riddah. | freepik

Adapun strategi pertama yang digunakan sebelum melakukan tindakan terhadap gerakan kaum murtad tersebut, Khalifah Abu Bakar melakukan musyawarah dengan para sahabat. Walaupun Sistem pemerintahan yang dijalankan Abu Bakar bersifat sentralistrik, sama seperti zaman Nabi Muhammad saw, yakni kekuasaan eksekutif, legislatif, dan yudikatif terpusat disatu tangan, akan tetapi musyawarah menjadi cara terbaik dalam memutuskan suatu perkara. 

Baca juga: Belajar dari Isra Mikraj, Belajar Meraih Keimanan yang Kuat dari Abu Bakar

Dan hal ini menjadi ciri utama pemerintahan Kholifah  Abu Bakar. Adapun hasil dari musyawarah tersebut, bahwa  tindakan tegas Abu Bakar untuk menindaklanjuti para kaum murtad tersebut di setujui oleh para sahabat, walaupun sebelumnya terdapat beberapa kalangan sahabat yang kurang sepakat.

Kemudian strategi kedua yang dilakukan Abu Bakar dengan cara mengerimkan surat kepada kaum murtad, terkhusus surat kepada pembangkang zakat. Adapun maksud dan tujuan beliau mengirimkan surat yaitu untuk mengajak mereka untuk kembali kepada islam yang benar dan menjelaskan kepada mereka kesalahpahaman yang tengah terjadi. Kemudian dalam surat itu juga diperingatkan pula, apa akibat yang akan terjadi kalau mereka masih tetap dalam kesesatan tersebut (Rahmatullah, 2014).

Metode Dakwah Bil-Yad

Dakwah Bil-yad, penonjolannya adalah sedikit bicara banyak kerja (amal yang kongkrit) dalam menangani urusan kemasyarakatan (umat) dan menyatukan umat dalam satu bangunan kekeluargaan. Pendekatan ini bersifat masal dan ekspansif dalam mengurus persoalan umat dengan mengedepankan adanya aksi atau pergerakan (Purwanto, 2012). 

Secara tekstual, tangan diartikan sebagai tangan yang digunakan dalam menggunakan situasi kemungkaran. Kata tangan dapat diartikan sebagai kekuatan kekuasaan. Metode ini efektif bila dilakukan oleh penguasa yang berjiwa dakwah. Metode dakwah ini merupakan salah-satu metode yang digunakan Kholifah sebagai strategi dakwah kepada orang-orang yang membangkang, seperti halnya dalam menghadapi para kaum murtad.

Dalam menghadapi permalasahan kaum murtad tersebut, khalifah Abu Bakar As-Siddiq tetap berpesan kepada panglimanya untuk mengadakan pendekatan sacara persuasif atau damai. Sebagian kaum murtad ada yang menerima ajakan damai tersebut dan kembali tunduk kepada hukum Islam. Namun ada juga yang tidak mau berdamai dan memilih perang, mereka dipimpin oleh orang-orang yang mengangkat dirinya sebagai Nabi.

Dan untuk menumpas keberadaan sebagian kaum murtad tersebut, Kholifah Abu Bakar memutuskan untuk memerangi mereka dan mengerahkan serta mengirim masing-masing pasukan ke berbagai tempat yang dituju. perang ini akrab dengan sebutan perang Riddah.  Dan hasil akhir dari adanya perang ini, yaitu kemenangan kholifah Abu Bakar dapat menundukkan seluruh jazirah dan berhasil menumpas pemberontakan kaum murtad (Rahmatullah, 2014). 

Akan tetapi, jika diteliti lebih dalam, keputusan Abu Bakar tersebut untuk memerangi kaum murtad bukan karena kemurtadan mereka, melainkan karena mereka melakukan pembangkangan politik (kegiatan separatisme), yakni tidak mau membayar zakat, tidak mau tunduk pada penguasa, dan lain sebagainya. Dan Adanya kaum murtad tersebut menjadi ancaman bagi keberadaan islam sendiri (Hidayat, 2015).

Dengan demikian, alangkah baiknya jika metode tersebut dipraktekkan dalam menghadapi permasalahan umat yang dewasa ini sering kali kita temui. Karena menurut rekam jejak metode tersebut terbukti dapat menumpas gerakan Riddah yang menjadi ancaman bagi keberadaan Islam pada saat itu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun