Mohon tunggu...
Yusril sm
Yusril sm Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa Universitas Darussalam Gontor

Hubungan Internasional

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Strategi Kholifah Abu Bakar As-Shidiq dalam Upaya Penumpasan Kaum Riddah

13 Oktober 2020   01:05 Diperbarui: 24 Mei 2021   09:54 8978
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Diplomasi dalam islam tidak semata-semata hanya mementingkan kepentingan pribadi. Diplomasi dalam Islam mengandung unsur dasar yakni Aqidah, Syariah, dan Muamalah. Dari tiga unsur tersebut, membuat sebuah konsep yang rapih sehingga mampu mempengaruhi kehidupan kearah yang lebih positif. 

Pada dasarnya, Diplomasi melalui perspektif Islam tertuang dalam Al-Qur'an dan Hadist serta diwujudkan dalam pemikiran serta tindakan Nabi Muhammad SAW dalam menyikapi dan menyelesaikan berbagai permasalahan. Rasulullah sebagai seorang manusia selalu melakukan interaksi kepada setiap orang menjadi contoh bagi setiap Muslim. Terlebih menjadi contoh untuk para sahabat serta para pengikut beliau, tidak terkecuali Abu Bakar As-Shidiq (Hidayat 2017).

Baca juga: Meneladani Kejujuran dan Kedermawanan Kekasih Rasulullah Abu Bakar As Siddiq

Dalam menjalankan tugasnya sebagai kepala Negara dan pemimpin umat Islam, Abu Bakar senantiasa meneladani perilaku Rasulullah SAW. Prinsip musyawarah dalam pengambilan keputusan, seperti yang dijalankan oleh Nabi SAW senantiasa ia aplikasikan dalam menghadapi setiap permaslahan. 

Oleh itu, merupakan hal yang wajar jika tugas yang dijalankan Abu Bakar sebagai pemimpin mampu mencapai keberhasilan yang senada dengan misi Rasulluah, yaitu menghasilkan diplomasi bersih memiliki karakteristik yang adil dan rahmatan lil 'alamin membuat berbagai pihak berada pada kedudukan yang sama, tanpa ada penindasan ataupun supremasi dari pihak tertentu (Pratiwi 2017).

Kholifah Abu Bakar memiliki rekam jejak yang sangat baik. Dalam masa kepemimpinannya, Kholifah Abu Bakar As-Shidiq berhasil menjadi pemimpin yang berkarakter lemah lembut dan tegas, walaupun pada masa kepemimpinanya dihadapkan dengan kondisi yang sangat pelik dan penuh kekaucauan (Sona, 2016).

Adapun salah-satu contoh pristiwa yang memberikan kesulitan dalam masa kepempinan Abu Bakar As-shidiq yaitu timbulnya kemunafikan dan kemurtadan. Pristiwa ini akrab dengan sebutan Riddah, yaitu gerakan yang melepaskan kesetiannya dengan islam dan beralih ke kepercayaan semula. Hal ini disebabkan karena adanya dogma buruk yang menyatakan bahwa wafatnya rasul merupakan tanda pemutus segala perjanjian sebelumnya sempat terjalin dengan Rasulluah. 

Adapun pembagian orang murtad pada waktu itu sebagai berikut, yaitu Mereka yang mengaku nabi dan  para pengikutnya, termasuk di dalamnya orang yang meninggalkan sholat, zakat dan kembali melakukan kebiasaan jahiliyah. Kemudian juga  mereka membedakan antara sholat dan zakat, tidak mau mengakui kewajiban zakat dan mengeluarkannya (Muhlis, 2018).

Dengan adanya gerakan ini, Kholifah Abu Bakar tidak hanya diam. Beliau menyadari bahwa gerakan tersebut akan mengahancurkan islam sampai pada dasarnya. Tindakan tegas yang beliau maksud tersebut merupakan bentuk diplomasi yang bertujuan untuk dakwah dalam artian untuk menyeru kembali kepada Allah SWT. Adapun strategi dan metode yang di gunakan kholifah Abu Bakar dalam usaha menghentikan gerakan tersebut yaitu :

Metode Dakwah Bil-Lisan dan Dakwah Bil-Kalam

Dakwah bil lisan berorientasi pada ceramah, pidato, khutbah dan sebagainya. Dakwah ini bisa dikatakan sebagai metode dakwah yang cukup tua karena di awal tahap kebudayaan, manusia belum mengenal baca tulis. Sedangkan dakwah bil kalam menekankan pada medium dakwah berupa kitab, buku, selebaran dan sebagainya (Purwanto, 2012).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun