Mohon tunggu...
Muhammad YusrilBaihaqi
Muhammad YusrilBaihaqi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa muda di salah satu Universitas Islam di Jawa Tengah

Bismillah | Jakarta Selatan, Bintaro | Mahasiswa Kimia 2021 | yusrilbaihaqi20@gmail.com | Muhammad Yusril Baihaqi

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen: Hikmah dari Selalu Bersabar

10 Oktober 2021   18:11 Diperbarui: 10 Oktober 2021   18:57 881
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pagi itu seorang anak laki-laki berjalan menuju sebuah pintu. Ia membukanya dan memasuki sebuah ruangan, di dalamnya terdapat  sebuah meja di sudut, lembaran koran yang terletak di sampingnya, dan sebuah tungku di dekat tumpukan sampah di sudut lainnya. Anak laki laki itu bernama Poni, yang tinggal bersama kakanya yang bernama Pono di suatu rumah kayu beralas koran.

"Lho, dek?" terkejut Poni melihat Pono yang sudah pulang sekolah lebih awal

"Iya kak" jawab Poni dengan menutup pintu dan menghampiri Pono yang sedang duduk di lembaran koran

"Kenapa kamu tidak sekolah?" tanya Pono dengan raut wajah yang kebingungan

Kemudian poni hanya diam sambil melepaskan tas dengan mata berkaca-kaca. Kepalanya tertunduk  sambil memeluk tas, ia hanya bisa menjawab pertanyaan kakaknya dengan gelengan kepala. Pono pun akhirnya memeluk Poni dan kembali bertanya dengan pelan mengapa Poni pulang lebih awal. Akhirnya Poni pun menjelaskan bahwa ia pulang lebih awal karena ibu guru yang menyuruhnya pulang dikarenakan Poni belum membayar uang sekolah.

 "Oalah begitu ya pon, ya sudah kamu yang sabar dulu ya dek, kakak akan mencari sampah yang lebih banyak lagi" jawab Pono dengan mata yang berkaca kaca melihat Poni

 "Iya kak, nanti poni juga bantu cari sampah nya ya kak buat bantu nambahin penghasilan" sahut Poni dengan memeluk kakanya Pono.   

Keesokannya di dekat pusat perbelanjaan, Pono dan Poni memakai baju compang-camping. Mereka mengais tong sampah di depan pintu masuk. Tiba-tiba Alle  yang merupakan teman sekolahnya Poni terlihat keluar dari pintu mall bersama dengan ibunya. Mereka melihat keberadaan Poni dan Pono saat sedang mengais sampah di tong sampah, hal itu membuat mereka menghampiri Pono dan Poni.

"Heyy, Poni.. main apa tuh?" tanya Alle dengan tertawa dan nada yang mengejek.

"Alle, kamu kenal sama gembel ini?" saut Ibu Alle dengan bertolak pinggang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun