Terang berganti gelap. Langit mendung dipenuhi kesenyapan.Purnama mulai bertugas
Ada makhluk yang masih belum merasa puas
Atas segala rasa yang belum jelas.
Diseberang kota
Ada yang asik bergendang paha
Melihat sang pejuang kini putus asa.
Beratapkan langit, dengan wajah yang seduh
Ia berbalik mencari tempat berteduh
Dari hujan malam itu.
Menurutnya, merajut tubuh.
Ketika dia masih memaksakan menunggu
Akan sesuatu yang masih terlalu abstrak.
Tuan,
Katanya hilang satu tumbuh seribu
Namun nyatanya, tak ada yg seperti satu.
Yang hilang akan berganti,
Nyatanya yang hilang takkan pernah terganti.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!