Mohon tunggu...
Yusran Pare
Yusran Pare Mohon Tunggu... Freelancer - Orang bebas

LAHIR di Sumedang, Jawa Barat 5 Juli. Sedang belajar membaca dan menulis.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Parodi (Gatot) Brajamusti

29 Agustus 2016   16:05 Diperbarui: 30 Agustus 2016   20:23 703
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Misalnya, selama setahun, setiap bulan harus berpuasa tujuh hari tujuh malam. Bisa pula, tiap tahun, berpuasa terus menerus 40 hari. Hari pertama, mandi keramas dengan bunga tujuh rupa.

Nah selama dalam puasa, lima kali dalam sehari merapal mantra itu 100 kali, termasuk pada tengah malam menjelang --hingga-- pergantian hari.

Setelah selesai puasa, mantera itu dirapal lalu ditiupkan bersama napas pada kedua tangan. Fuah! Maka saat itulah --konon-- kekuatan gaib mengalir dalam tubuh dan tangan yang bersangkutan.

Jika brajamusti sudah mengaliri tubuh, maka urat jadi kawat dan balung mendadak sekuat besi. Hanya sekali hantam, lawan akan klenger. Malah busa-bisa langsung "lewat".

Tapi, kata Mbah Dukun, jangan sekali-kali menggunakan tangan kiri untuk melancarkan brajamusti, sebab itulah pantangannya. Di tangan kiri, brajamusti tak ada tulah sama sekali. Sekali lagi, konon.

Mengapa dinamai barajamusti? Alkisah di dunia pewayangan, Brajamusti adalah salah satu raksasa sakti. Tapi raksasa ini ditaklukan Raden Gatotkaca.

Karena terkagum-kagum pada keperwiraan Sang Gatot, maka ruh Brajamusti pun menjalari jasadnya dan jadi kekuatan luar biasa di tubuh ksatria Pringgodani ini. Jika Gatotkaca sudah merapal ajian Brajamusti, musuh sekuat apa pun akan lebur dalam sekali sapu.

Versi lain menyebutkan, Brajadenta --bersama Brajamusti dan Brajamikalpa serta Brajalamatan -- adalah saudara kandung Gatotkaca. Ketiga-tiganya memberontak keputusan sang ibu, Dewi Arimbi, yang menyerahkan tahta Pringgodani kepada Gatotkaca.

Brajadenta merasa paling berhak karena selama ini dialah yang memegang tampuk pemerintahan mewakili Dewi Arimbi yang turut suami, Bima, tinggal di negara Jodipati.

Gatotkaca tak sendirian, dua saudara kandung lainnya, Prabakesa dan si bungsu Kalabendana berada di pihak dia. Pemberontakan ditumpas. Brajalamatan dan Brajawikalpa tewas, sedangkan Brajadenta dan Brajamusti buron. Ini versi Gatotkaca Winisuda.

Versi mana pun yang akan dipakai, dua-duanya sesuai dengan kanuragan, kelelakian, perang, dan kekuasaan. Dua-duanya juga berkait erat dengan sang kesatria sakti mandraguna Gatotkaca.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun