Mohon tunggu...
Yus R. Ismail
Yus R. Ismail Mohon Tunggu... Penulis - Petani

suka menulis fiksi, blog, dan apapun. selalu berharap dari menulis bisa belajar dan terus belajar menjadi manusia yang lebih manusiawi.... berdiam dengan sejumlah fiksi dan bahasan literasi di https://dongengyusrismail.blogspot.com/

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Ayam Kesepuluh

29 November 2019   09:34 Diperbarui: 29 November 2019   09:38 75
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Emak dan Bapak Ayam gelisah. Mereka mempunyai tujuh ekor anak yang masih kecil. Mereka tinggal di peternakan yang ditinggalkan pemiliknya. Kandang yang mereka tempati hampir roboh. Sepertinya terkena angin kencang sedikit saja kandang itu akan hancur.

Terpikir untuk segera pindah ke gua kecil di tepi hutan. Sahabat mereka, keluarga ayam hutan, mencarikan gua yang nyaman buat mereka. Masalahnya, di jalan pasti dicegat oleh sepasang musang yang baru berkeluarga. Sudah sejak lama musang itu mengintip-intip anak mereka.

"Tapi kalau kita tidak segera pindah, kandang ini bisa roboh, dan anak-anak kita terlantar," kata Bapak Ayam. "Tentu kita tidak bisa melindungi semua anak dari sergapan musang."

Setelah berpikir dan berdoa kepada Tuhan, akhirnya mereka mempunyai ide. Ketika induk ayam hutan sahabat mereka datang, mereka menceritakan maksudnya. Saat Bapak dan Emak Ayam Hutan pulang, mereka berbicara keras.

"Besok keluarga ayam itu akan pindah ke tepi hutan. Kasihan kalau mereka tetap di peternakan terlantar. Kandang mereka bisa roboh!" kata Bapak Ayam Hutan.

"Padahal anak mereka delapan ekor. Si bungsu yang berbadan besar itu ingin segera pindah!" balas Emak Ayam Hutan.

Sepasang musang yang sedang beristirahat di semak-semak menguping. Mereka tersenyum.

"Akhirnya kita bisa makan besar. Siapkan bumbu-bumbu yang enak, kita tangkap anak ayam yang besar," kata musang jantan.

"Boleh, asal bantu mencari bumbu umbi-umbian di tepi hutan," balas musang betina.

Besoknya Bapak dan Emak Ayam berjalan terlebih dulu. Betul saja, di ujung peternakan mereka dicegat musang.

"Pak dan Bu Ayam, lagi pindahan ya? Mana anak kalian yang paling besar itu?" tanya musang jantan sambil tersenyum-senyum senang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun