Mohon tunggu...
Yusfrian Sneijder Mantong
Yusfrian Sneijder Mantong Mohon Tunggu... Freelancer - Mencoba Menjadi Penulis

dalam pencarian jati diri jodoh dan pekerjaan tetap instagram: @ianmantong

Selanjutnya

Tutup

Film

Ketika Kang Yayan & Kang Cecep Bertemu John Wick

19 Mei 2019   02:24 Diperbarui: 19 Mei 2019   02:38 39
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Film. Sumber ilustrasi: PEXELS/Martin Lopez

Satu lagi hal membanggakan datang dari perfilman Indonesia, jika sebelumnya kita dibuat kagum saat Iko Uwais jadi second lead di film Hollywood Mile 22, kali ini giliran Kang Yayan Dan Kang Cecep hadir di film action Hollywood John Wick chapter 3.

Saat mendengar kabar keterlibatan dua pendekar pencak silat Indonesia main di film ini, saya akhirnya menjadi penggemar Keanu Reeves beberapa bulan terakhir. Hampir semua film film yang pernah dibintanginya saya tonton, mulai dari dwilogi Speed, Constantine, trilogi The Matrix, film romantis The Lake House bareng Sandra Bullock, hingga film Man Of Tai Chi bareng Iko.

Sebelumnya saya juga mengikuti dua seri John Wick, dan tak menyangka bahwa akan ada dua aktor Indonesia yang bermain di film itu. Hebatnya lagi mereka juga terlibat dalam penggarapan beberapa adegan laga di film tersebut.

HOLLYWOOD MENCARI PASAR ?

Dengan keterlibatan Kang Yayan dan Kang Cecep di film John Wick chapter 3 menambah deretan film film Hollywood yang dimana melibatkan aktor / aktris Indonesia di dalamnya. Dan lagi lagi ada dialog bahasa Indonesia di dalamnya, dan itu bukan pertama kalinya. Di mulai dari kalimat pendek Joe Taslim "Vegh, Hantam Mereka!" dalam Fast And Furious 6 seta dialog antara Iko Uwais dan Lauren Cohen di Mile 22.

Meski banyak yang mengatakan kalau ini adalah sebuah prestasi, tapi tidak sedikit juga yang nyinyir dan menganggap ini hanyalah strategi marketing dari Hollywood untuk menggaet penonton lokal di tanah air. Padahal dari ratusan film Hollywood yang tayang di Indonesia hanya satu atau dua film saja setiap tanunnya ada aktor Indonesia, bahkan tidak ada sama sekali dalam setahun.

Indonesia memang ladang yang menjanjikan buat dijadikan pasar untuk menjual produk produk dari luar, bukan hanya film Hollywood, film film dari Korea, India, Jepang, Tiongkok hingga film film dari Thailand dan Malaysia beredar di sini. Dan film Hollywood sendiri sudah jadi referensi bagi sebagian besar penonton Indonesia.

Berbeda dengan Tiongkok dan India dimana film film Hollywood masih kalah dengan film film lokal, sehingga membuat mereka berstrategi agar film mereka bisa diterima di negara tersebut, seperti memasukkan unsur budaya negara tersebut ke dalam cerita, menjadikan negara tersebut tempat lokasi shooting, hingga menggunakan aktor / aktris di negara itu.

Ketertarikan Hollywood dengan aktor Indonesia bukan hanya karena strategi marketing saja, perlu dicatat sejak The Raid dan The Raid 2 mengejutkan dunia khususnya Hollywoodlah yang jadi pemicunya. Perfilman dunia pun mulai melirik Indonesia sebagai partner dalam memproduksi sebuah film, jadinya aktor aktor seperti Kang Yayan Ruhian bermain untuk film Jepang Yakuza Apocalypse serta Iko Uwais yang bermain bersama aktor Thailand Tony Jaa dan aktor Tiongkok Tiger Chen dalam film produksi tiga negara Triple Threat.

Adapun film film seperti Star Wars: The Force Awakens, Fast And Furious 6 hingga John Wick chapter 3 ini sudah lebih dulu memiliki penontonnya sendiri, jadi tanpa menggunakan aktor Indonesia di dalamnya film itu tetap laku. Atau sebaliknya jika film film seperti Beyond Skyline, Star Trek: Beyond hingga The Philosopers nya Cinta Laura, bisa juga sukses di tanah air, toh nyatanya film film tersebut melempem.

Sebesar apapun film tersebut, atau sebesar apapun peran aktor kita di film tersebut, kita harusnya tetap bangga, karena itu membuktikan perfilman tanah air sudah mulai diperhitungkan. Mengutip apa yang dikatakan Joe Taslim dalam sebuah wawancara di premier film Mile 22 beberapa waktu lalu bahwa sepertinya saat ini Indonesia sudah menjadi kiblat film aksi laga di dunia bukan lagi Tiongkok. Dan saya sependapat dengan itu. (IAN)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun