Mohon tunggu...
Anonimiyus
Anonimiyus Mohon Tunggu... Administrasi - pejuang kebetulan tidak suka menulis

pejuang kebetulan tidak suka menulis

Selanjutnya

Tutup

Politik

Pilgub Jabar Akan Lebih Seru dari DKI

3 November 2017   11:02 Diperbarui: 3 November 2017   12:56 1119
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: navigasinews.com

Sebagai orang awam, tentu saja tema di atas hanyalah sebuah opini saja, namun ada beberapa fakta yang kemudian membuat saya tergelitik untuk menuliskannya dalam sebuah tulisan sederhana ini. 

Tidak bisa dipungkiri Pilgub DKI Jakarta kemarin sungguh menguras tenaga, penuh dengan trik dan intrik, menjadi emosional, dan menjadi isu nasional bahkan internasional, tapi bersyukur semuanya sudah selesai dengan akhir yang baik, Ahok-Djarot harus legowo dan menerima Anis-Sandi yang akhirnya dilantik menjadi Gubernur dan Wakil Gubernut DKI Jakarta, Pak Ahok dan Pak Djarot adalah seorang politikus yang paham dengan arti kekalahan mereka tentunya sudah move one dan melanjutkan kembali hidup mereka seperti biasa. 

Meski demikian ini belum bisa dikatakan berakhir oleh partai-partai pengusungnya, masih ada sekuel dengan pemeran yang berbeda, namun dengan cerita yang sama, bakal ada "dendam" dari partai-partai yang merasa kalah di DKI dan menemukan medan perangnya di Pilgub Jabar nanti, dan tentunya partai-partai yang sudah menang tidak akan tinggal diam mereka akan mempertahankan kemengannya, tidak lupa mereka juga punya "unek-unek" dari sisa pertarungan sebelumnya. 

Mau tidak mau itulah fakta dari pertarungan politik, kemudian fakta yang akan menjadi bahan ke"seruan" lain di pilgub jabar nanti :

Pertama, Jawa Barat merentang dari Anyer sampai Cirebon luasnya kira-kira 37.174 km (kalo ngga percaya google aja). sementara DKI Jakarta luasnya hanya 661,5 km (google juga). Oke itu tidak lantas menjadi satu alasan bahwa pemilihan Pilgub periode 2018-2022 di Jawa Barat akan lebih seru, hanya saja itu akan menjadi bumbu penyedap yang cukup menguras tenaga tentunya, coba bayangkan berapa banyak dana dan tenaga yang akan di gelontorkan oleh masing-masing calon, di balik itu kemenangan di Jawa Barat merupakan impian selanjutnya, akan banyak keuntungan dan harapan untuk pesta demokrasi yang lebih besar nanti.

Kedua, para kandidat (belum semuanya resmi) yang sudah berpengalaman sebutkan saja :

  1. Ridwan Kamil atau yang biasa disapa Kang Emil, siapa yang tidak mengenal nama Walikota Bandung nyentrik ini, yang seorang arsitek, yang telah menghasilkan banyak karya, membangun beberapa taman kota terkenal di Bandung. 
  2. Kemudian ada Deddy Mizwar sang Jenderal naga Bonar, saya rasanya kalau ada orang yang tidak mengenal beliau berarti orang itu tidak gaul, setidaknya orang yang punya TV pernah dong melihat tayangan iklan larutan dengan slogan "pilih yang ada badaknya" itu lho, nah beliaulah talentnya, aktor serba bisa yang sekarang terjun ke dunia politik sebagai Wakil Gubernur Jawa Barat periode sebelumnya. 
  3. Kemudian setelah itu ada Dedy Mulyadi sekarang adalah Bupati Purwakarta beliau bukan orang baru di dunia politik sebelumnya pernah menjabat sebagai anggota DPRD Kabupaten Purwakarta dan menjadi Wakil Bupati Purwakarta pada periode (2003-2008) bersama Lily Hambali Hasan. 
  4. selanjutnya Pasti kenal dong dengan om Dede Yusuf dia Ketua Komisi IX (Tenaga Kerja, Kependudukan, Kesehatan) DPR RI periode 2014-2019. Sebelumnya, ia pernah menjabat sebagai Wakil Gubernur Jawa Barat sejak periode 2008-2013. Ia juga seorang aktor sama seperti Deddy Mizwar yang terkenal akan film-film laganya. Dede pernah menjadi salah seorang anggota DPR dari PAN periode 2004-2009. Ia pindah partai ke Denokrat pada tahun 2013. 
  5. Hingga sampailah kita pada Abdullah Gymnastiar atau lebih akrab Aa Gym, beliau  adalah seorang pendakwah, penulis buku, pengusaha dan pendiri Ponpes Daarut Tauhid di Bandung. Aa Gym menjadi populer karena mengenalkan cara berdakwah yang unik  dengan pesan-pesan dakwah Islami yang praktis dan umum diterapkan pada kehidupan sehari-hari. dari lima kandidat diatas hanya Aa Gym lah yang masih baru dan terlihat belum berpengalaman di dunia politik. 

Sampai disini sudah mulai terlihat letak keseruannyakan.

Ketiga, ini yang akan menjadi laga yang menentukan, yaitu bagaimana cara media menggoreng berita, mengkukus isu, mempresto opini, tentunya dengan maksud untuk mempengaruhi cara berpikir dan menentukan pilihan masyarakat di Jawa Barat. Kita tunggu saja di lini masa Media Sosial seperti Facebook, Tweeter, Whatsapp, Istagram dan lainnya akan penuh dengan kampanye baik yang positif ataupun yang negatif, baik yang terang benderang ataupun yang gelap "gemerlap", cihuy :).

Wallahu a'lam Mudah-mudahan saja, pesta demokrasi di Jawa Barat nanti berakhir dengan damai, sebagaimana yang semua orang harapkan.

Anonimiyus 11/3/2017

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun