Untuk meminimalisir pemborosan dengan membeli barang yang tidak dibutuhkan alias lapar mata saya dan istri selalu berdialog untuk menentukan apa saja yang mesti dibelanjakan, di mana barang itu dibeli dan market place apa yang akan digunkan. Di musim wabah ini pembelian online memudahkan semua orang dalam menentukan kebutuhanya. Setelah diyakini sesuai antara barang, kualitas dan harga maka setelah proses transfer saya tinggal menunggu kurir datang mengantarkan paket.
Saya senang sekali kalau ada orang yang mengetuk pintu pagar sambil berteriak "paket -- paket " artinya barang yang saya beli sudah sampai. Tapi kadang -- kadang suara itu berasal dari rumah tetangga. Lucunya lagi saat ini muncul fenomena baru di komplek rumah, anak -- anak kecil di sini kalau mau bermain ke rumah temannya (anak saya) akan selalu berteriak "paket -paket, permisi ada paket" Â sontak karena keseringan selalu menjawab iya sebentar setelah membuka pintu saya jadi tertawa sendiri karena itu adalah anak -- anak tetangga yang berkunjung ke rumah ingin bermain dengan si sulung dan si bungsu. Lucunya mereka yang keseringan mendengar panggilan kurir pemesanan orang tuanya. Sehingga alam bawah sadar mereka kalau manggil pake nama orang akan kelamaan munculnya, tapi kalau manggil dengan sebutan paket akan segera dijawab tuan rumah.
Membeli kebutuhan lebaran secara online menjadi pilihan untuk menghindari proses penyebaran virus Covid-19 yang sedang bermutasi ini. Â Mencegah penyebaran menjadi kewajiban umat muslim di hari raya nanti. Jangan sampai setelah lebaran kunjungan pertama adalah di rumah sakit karena perawatan covid. Bisa berabe semua.