Mohon tunggu...
Yusep Hendarsyah
Yusep Hendarsyah Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Kompasianer, Blogger, Bapak Dua Anak

Si Papi dari Duo KYH, sangat menyukai Kompasiana

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Meneladani Sifat Terbaik dalam Kisah Nabi dan Rasul Muhammad SAW

3 Mei 2021   07:59 Diperbarui: 3 Mei 2021   08:11 2305
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Salah satu kisah terbaik penuh hikmah dari Seorang Nabi Muhammad, sumber: orami.co.id

Waktu masa kecil dulu  cerita apa sih yang kalian ingin dengar ? Kalau saya cerita mengenai kisah -- kisah Rasul jaman dahulu hingga Nabi dan Rasul terakhir Nabi Besar Muhammad SAW.  

Makanya dalam waktu senggang saat anak -- anak lagi mood saya akan menceritakan Kembali kisah tersebut kepada  kedua anak saya. Salah satu kisah yang paling saya suka ceritakan adalah kisah Nabi Muhammad SAW sejak masa kecil. Kenapa demikian?

1. Membangun konstruksi berfikir positif anak

Masa kecil anak -- anak yang ditinggal oleh orang tuanya adalah tragedi kehidupan tersendiri. Kelahiran Nabi besar kita tidak terlepas dari kisah keseharian umatnya kini dan di masa depan. Ayahnya yang bernama Abdullah meninggal dunia  ketika  Rasullah  masih dalam kandungan  Siti Aminah (Ibunda Rasul). 

Poin kisah ini  kita mengajarkan postifisme bahwa mutiara akan terasa indah bila dia sendiri. Begitulah  kisah sedih yang dialami Rasulullah lahir dalam keadaan Yatim (tidak punya ayah). Sehingga besar dan diangkat menjadi Rasul kecintaan Baginda kepada anak -- anak yatim itu luar biasa. Rasulullah dianggap sebagai bapak anak -- anak yatim. Saking bangganya anak yatim yang diangkat anak oleh Rasululah anak yang memiliki ayah pun iri kepada anak yatim tersebut yang memiliki ayah baru Baginda Nabi.  

Kisah lahirnya Nabi dalam keadaan Yatim kadang membuat saya merinding dan menahan tangis. Kisah ini saya ceritakan kepada kedua anak saya dengan maksud mereka akan merasakan rasa syukur dan selalu berempati kepada teman -- temanya yang yatim di kemudian hari kelak mereka besar nanti.  Nabi pernah mengunjungi makam ayahnya di Kota Yatsrib yang menandakan meski telah meninggal mengunjungi makam orang yang mendahului kita adalah bagian dari kehidupan Nabi.  

Hikmahnya ketika Nabi menjadi yatim adalah Allah SWT. lah yang langsung mendidiknya . Alhamdulillah betapa kuasanya Tuhan Pencipta alam semesta dalam membentuk karakter Nabi Muhammad kebanggan umat muslim di seluruh penjuru dunia.

Kisah yang diteladani oleh saya dan diteruskan kepada kedua anak di rumah , Dokpri
Kisah yang diteladani oleh saya dan diteruskan kepada kedua anak di rumah , Dokpri
2. Nabi seorang Yatim Piatu

Meski berasal dari keturunan Bani Quraisy (bangsawan) pada masa itu. Kehidupan Nabi seperti kehidupan anak -- anak arab pada masa itu. Setelah ditinggal wafat oleh Ayahandanya, Nabi Muhammad kemudian diasuh oleh Halimatusyadiah  sebagai orang yang menyusuinya. 

Kemudian di usianya yang masih belia Nabi Muhammad SAW kemudian kehilangan ibunda tercintanya. Ibunda Aminah , ibu seorang yang agung pemimpin umat. Sampai kisah ini saya ceritakan ,saya tak kuasa membendung air mata. Betapa sedihnya kisah Nabi semasa kecil. Ditinggal ayah ditinggalah ibu.

Kedua anak saya pun ikut sentimental, bertanya kenapa bapaknya bersedih dan keluar air mata. Karena mereka masih kecil belum mengerti kehidupan seorang yatim piatu maka jawaban sederhana adalah menjawab dengan kalimat "kalian salah satu anak yang beruntung masih memiliki orang tua dan masih bisa  bersama, suati saat kalian akan sendiri dan harus siap dengan segalanya, ikutilah cara Nabi Muhammad dalam menapaki kehidupan masa kecil dengan selalu berdoa kepada Allah SWT. Insya Allah apa yang kalian terima dalam kehidupan, itulah yang terbaik bagi kalian".

Kisah pun saya lanjuti dengan  diasuhnya Nabi oleh kakeknya Abdul Mutholib. Kasih sayang kakeknya pun sangat besar kepada Baginda Nabi. Kasih sayangnya melebihi kepad siapapun bahkan kepada dirinya sendiri.
Meski Nabi yatim piatu dan hanya memiliki seorang kakek, kehidupan masa kecilnya tetap bekerja keras menggembalakan kambing hingga  hewan peliharaannya semakin banyak dan gemuk.

3. Nabi seorang yang Jujur (Al Amin)

Point ke-3 yang saya kisahkan adalah tentang kejujuran. Untuk menjadi seorang yang besar di kemudian hari, ada satu modal utama dalam kehidupan yang mesti dimiliki oleh setiap anak. Apapun statusnya kaya atau miskin "kejujuran" dalam arti sebenarnya yang harus dimiliki.

Jujur dalam sikap, perkataan dan tindakan adalah  keseharian masa kecil Rasulullah hingga diangkat menjadi seorang Nabi oleh Allah SWT. Jujur adalah barang langka untuk saat ini. Disaat kejujuran sudah langka , maka pengajaran tentang sifat baik ini harus ditanmkan sesegera mungkin kepada anak -- anak kita.

Jujur meski harus sakit, jujur meski harus menderita. Banyak kisah -- kisah semisal kisah kejujuran Nabi Yusuf Alaihi Salam yang kemudian menjerumuskan Beliau ke penjara. Tapi akhirnya dia diangkat menjadi raja dan berhasil dalam perjuangannya.  Pun demikian kisah -- kisah orang -- orang besar setelahnya jujur kemudian menderita lalu menjadi pemenang.

Nabi Muhammad SAW karena dididik langsung oleh Allah SWT , kejujurannya tidak tertandingi oleh manusia manapun, karena sifatnya inilah maka Beliau diberi gelar Al Amin (yang terpercaya) dan memberikan  keuntungan ketika memulai dakwah kepada istri dan para sahabatnya di kemudian hari setelah diangakat menjadi Rasul pada usia 40 tahun.  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun