Saya dan istri mencoba menemukenali konsep puasa yang baik dan benar. Sahur yang  waktunya ditelatkan dan buka puasa  yang disegerakan alias tidak ditunda - tunda.  Minum dengan air hangat, kemudian yang manis  itu adalah hal mendasar.  Karena puasa juga melatih kepekaan sosial kepada sesama, maka makanan yang dikonsumi seharusnya  disesuaikan dengan kebutuhan dan  tidak ada makanan yang sia -- sia alias tidak habis terbuang percuma.Â
2. Membeli baju baru  lebaran yang sederhana, kalau perlu simpan uang anda dan pakai baju yang lama dan laik pakai.Â
Puasa di Ramadan kali ini memang harus prihatin, pandemi berkepanjangan membuyarkan segalanya termasuk keinginan menggunakan baju baru di hari raya. Alhamdulillah tahun kemarin saya tidak membeli baju baru dikarenakan baju yang lama masih bagus. Hanya baju anak -- anak saja karena usia pertumbuhan mereka tidak memungkinkan memakai baju yang lama yang sudah pasti sempit untuk dipakai. Â
Membeli baju baru pun tidak terlalu urgen untuk kondisi saat ini. Mau dipakai kemana? Wong pemerintah saja resmi melarang mudik lebaran kali ini. Dengan tidak membeli baju baru maka anda akan hemat di hari lebaran nanti.
3. Jangan lupa untuk bersedekah
Mengelola keuangan bukan berarti menahan uang tersebut dalam tabungan, celengan, dompet dan sebagainya . Menahan dari keperluan dan kebutuhan. Bersedekah adalah konsep Islam dalam memperbaiki arus kas seseorang menajdi lebih baik.  Tidak ada orang yang bersedekah kemudian  menjadi miskin. Pahala kebaikan pasti mengalir. Semakin banyak bersedekah maka semakin banyak yang akan diberikan Sangpencipta kepada kita. Â
Sedekah yang baik adalah kepada saudara handai taulan yang benar -- benar membutuhkan. Semisal ada  ponakan kita yang yatim, ada saudara kita yang kurang beruntung dalam materi, merekalah yang lebih dahulu kita bantu kalau tidak ada baru ke orang lain semisal tetangga dekat rumah.
Ketika semua dilaksanakan maka ada kepuasan tersendiri. Itulah 3 tips dalam  mengatur keuangan keluarga  saat Ramadan tiba, semoga bermanfaat. Aamiin