Mohon tunggu...
Yusep Hendarsyah
Yusep Hendarsyah Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Kompasianer, Blogger, Bapak Dua Anak

Si Papi dari Duo KYH, sangat menyukai Kompasiana

Selanjutnya

Tutup

Politik

Sukarno, Islam dan Gelar Pahlawan Nasional

11 Januari 2019   19:00 Diperbarui: 12 Januari 2019   18:50 139
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Di ulang Tahunnya yang ke-46, Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan PDIP tentu bangga dengan Founding  Father Negeri ini yang juga Ayah Biologis dari Mbak Mega sebagai Ketua Umum DPP, yaitu Sukarno. 

Perjalanan panjang keluarga besar Bung Karno untuk meluruskan sejarah yang telah didestruktif secara sistematis dan terncana. De-Soekarnoisasi memang berjalan, namun dalam hati rakyat Indonesia tetap mencintai Sang Proklamator ini.  

1. Sukarno sebagai Pahlawan Nasional

Bahwa Pemikiran Bung Karno tidak terlepas dari sintesis pemikiran - pemikiran besar dunia. Kesemuanya dibumikan dan disesuaikan dengan kepribadian bangsa Indonesia melalui pergulatan pemikiran dan batin bersama kaum Marhaen. Islam dan Pancasila adalah hasil karya terbesar untuk bangsa ini. 

Pandangan bahwa Sukarno terlibat dalam gerakan tersebut, berkhianat kepada bangsa dan negara sesungguhnya sesat nalar dimana Beliau  ikut berjuang merebut dan memerdekakan Indonesia. 

Yup, banyak yang belum tahu, bahwa Bung Karno  sejak keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 83 Tahun 2012 Tentang Pengangkatan  Bung Karno sebagai Pahlawan Nasional. Gelar inipula yang akhirnya melegitimasi pelurusan sejarah bahwa Sukarno sama sekali tidak terlibat pengkhianatan Gestok (Gerakan Satu Oktober) atau lebih dikenal dengan G30SPKI yang selama ini digambarkan dalam sejarah Orde Baru. 

2. Tanggal 1 Juni 1945 Hari Lahirnya Pancasila 

Melalui keputusan Presiden  Nomor 24 Tahun 2016 Pemerintah memutuskan bahwa Tanggal 1 Juni 1945 adalah hari lahirnya Pancasila. Hal ini penting, karena dengan adanya penetapan ini maka pembumian Pancasila dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara akan lebih baik lagi.

Bung Karno, bukanlah seorang komunis seperti yang dituduhkan selama ini, pemikirannya adalah sosok pejuang pemikir dan pemikir pejuang. Pemikir sekaligus menjadikan buah pemikiran - pemikirannya sebagai asa dan metode perjuangannya untuk merebut kemerdekaan Bangsa Indonesia. Selain itu, Beliau juga seorang pemikir dan pejuang Islam.

3. Jejak Islam Sukarno 

Belajar pada HOS Tjokroaminoto

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun