Mohon tunggu...
Yusep Hendarsyah
Yusep Hendarsyah Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Kompasianer, Blogger, Bapak Dua Anak

Si Papi dari Duo KYH, sangat menyukai Kompasiana

Selanjutnya

Tutup

Politik

Kader Muda, Garda Terdepan PDIP

8 Januari 2019   09:40 Diperbarui: 8 Januari 2019   10:46 136
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumentasi pribadi

"Beri Aku 10 Pemuda, maka akan Aku Guncangkan Dunia!" Pidato Sukarno yang pasti akan menjadi kenyataan.

Sudah banyak yang paham, bahwa ketika negara ini merdeka bahkan jauh sebelum itu, darah muda Soekarno menginspirasi seluruh pemuda di pelosok negeri. Setiap Beliau berpidato, orasi tanpa teksnya membius dan membakar adrenalin pejuang kemerdekaan. 

Setiap kehadirannya dinantikan, cara pandangnya diikuti dan diperjuangakan. Perasaan dan nasib bangsa ada dalam setiap urutan tata kata yang relevan terhadap masalah kekinian saat itu. Semua potensi bangsa tertuju pada satu suara Indonesia merdeka.

Setelah kemerdekaan diraih, tonggak pemerintahan mulai berdiri. Rakyat pun masih mengagumi Beliau sebagai bapak bangsa. Arah kebijjakan Beliau yang berdikari , berdiri di atas kaki sendiri menjadikan Indonesia terkenal seantero dunia. Apalagi dengan sukses menghasilkan gerakan  Non Blok, yaitu gerakan tidak memihak Blok Barat yang dikuasai Amerika dan tidak memihak Blok Timur yang dikomandoi Rusia. 

Sukarno tidak sendiri, hadir pula anak anak muda lainnya yang dimulai dengan lahirnya kebangsaan (non state) berupa ikrar sumpah pemuda. Semua pemuda seluruh Indonesie menyatakan sikap bagsa satu bangsa Indonesia, berbahaaa satu bahasa Indonesia dan bertumpah darah satu tanah air Indonesia. 

Tahun 1998 adalah puncak kegeraman elemen bangsa, para pemuda mahasiswa berhasil menggulingkan kekuasaan Orde Baru yang menjadi catatan kelam Demokrasi di Indonesia selama 32 tahun.

Semua sendi selama puluhan tahun dikuasai sekelompok/golongan, masayarakat terpinggirkan dan otoritarianian merajalela mulai disasadari oleh rakyat saat itu. Lagi lagi para pemudalah yang turut berperan dalam proses lengsernya Soeharto saat itu. Diantara para pemuda itu kini sudah banyak yang menjadi pejabat dan petinggi partai. 

Bang Adian Napitulu dengan forum kotanya (forkot), Budiman Sudjatmiko (Aktibis Buruh dan Tani) dua dari banyak  tokoh muda yang konsisten menyuarakan suara rakyat. Sekarang mereka tetap konsisten menyuarakan kebenaran, baik saat mereka menjadi oposisi, saat partainya memegang kekuasaan (Presiden Megawati ), kemudian menjadi oposisi di jaman SBY dan kini mengawal pemerintahan Jokowidodo agar sesuai jalur rel kebutuhan bangsa.

Partai Demokrasi Indonesia, PDIP satu-satunya partai yang dipimpin oleh seorang perempuan. Meski berstatus sebagai anak sang proklamator, hidupnya belum bisa dibilang berkemewahan. Tak ada istilah manja, tak ada istilah malas belajar.

**

Banyak literasi yang menyebutkan masa masa Megawati sebelum menjadi sekarang penuh onak dan duri. Beliaupun belajar menjadi sosok Ibu Bangsa yang membumi, down to earth. Tak heran banyak politisi muda di PDIP ini memiliki kharisma, watak yang hampir sama, tidak meledak ledak namun tetap tegas berwibawa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun