Mohon tunggu...
Yusep Hendarsyah
Yusep Hendarsyah Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Kompasianer, Blogger, Bapak Dua Anak

Si Papi dari Duo KYH, sangat menyukai Kompasiana

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Mudah Apa Susah?

30 Agustus 2010   17:20 Diperbarui: 26 Juni 2015   13:35 279
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pemerintahan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Ya Allah, Bila Syurga mengahalangi cintaku kepadaMu maka hilangkanlah syurga untuk ku. Bila Neraka lebih kutakuti dari pada Mu maka masukkanlah aku ke dalamnya. BIla cintaku benar-benar untukMu maka Engkaulah yang tahu seberapa pantas ku berada di dekatMU. Malam ini adalah malam istimewa bagi ku, beberapa tahun yang lalu  malam ini adalah malam di mana hati yang sering labil ini berani terungkap dengan mengatakan/mengucapkan  "aku datang kepadamu" mengunjungi  gadis periang penghuni kampus . Namun malam ini akupun kembali datang, bukan kepada kekasih di dunia melainkan mendatangi rumah Allah, masjid penuh rahmat. Malam ke -21 di Bulan Ramadan, berada di barisan shaff terdepan bersama orang-orang mapan yaitu usia yang mendamba lailatul qadar alias sepuh.  ohh susah sekali berkonsentrasi untuk sekadar mengatakan Tuhan aku mau bertamu malam ini, setelah hari-hari kemarin aku menipuMu. Brlagak sakit, berlagak sibuk, dan berlagak melupakan.Ngaku ahhh orang sudah dicatat juga kok. Masa mau nipu lagi. Hehehehe , suara imam hampir 20 rokaat tiba, sebentar lagi witir, sulit sekali melaksanakan shalat khusyuk yang diajarkan Abu Sangkan baik dari media elektronik maupun buku-buku khusus tentang shalat yang khusyuk. Di mulai dari mengantuk, pikiran mencari-cari alasan bacaan imam gak jelas, barisan belakang yang semakin maju dan lain sebagainya. Rupanya inilah kenapa pelaku sholat itu tidak ada yang disebut tukang sholat, karena semakin kita sering sholat ternyata tak bisa disebut ahli. Beda sama tukang bangunan atau tukang komputer.Benar..? Sholat yang kita lakukan jauh dari hal yang sebenarnya bermakna penyerahan diri. Berpakaian seadanya, bersarung sembarangan dan berjubah yang kita pun tak tahu terkena najis atau tidak pada saat kita ke kamar mandi tadi?. Padahal Kita sedang menghadap pemilik semesta alam loh. Kalau di ibaratkan mandi, orang yang sering mandi adalah orang yang bersih dan pasti wangi.Apalagi kalau mandinya sampai lebih dari tiga kali. Kalau di lihat dari perspektif kebersihan , sholat lima waktu yang dilakukan dengan berwudhu sebelumnya adalah mandi secara nyata. Coba perhatikan, dari tangan, mulut, hidung,wajah,kuping, kepala tangan kaki semuanya kita bersihakan bila hendak sholat .Alangkah indahnya ,ternyata Allah menyuruh kita bersih rupanya. Tidak tanggung-tanggung lima kali sehari. Masih menganggaop diri kita kotor? Kembali ke malam lailatul qadar. Malam ganjil telah kulewati, tinggal malam ke 23, 25,27,29 berarti  empat malam lagi . Sulit rasanya mendapatkan malam seribu bulan yang dijanjjikan Boss Besar kita ini, kualitas keimanan yang pas-pasan, pas ada yang ngajak maksiat hayu, pas ada yang ngajak maen bilyard hayu, pas ada yang mengajak buka puasa bareng yang menyebabkan tidak bisa sholat tarawih berjamaah hayu.. benar-benar mental pas-pasan. Tapi sebagaimana anda, sayapun demikian adanya. Malam lailatul qadar yang dicirikan malam terang,tidak panas,tidak ada angin kencang,dan tidak ada yang dilempar pada malam itu dengan bintang (lemparan meteor bagi syetan). "HR. At Thobroni dalam Al-Mu Jam Al Kabir 22/59 dengan sanad Hasan benar-benar ditunggu. Entah apa rasanya bila kita mendapatkan malam terbaik itu ya..? Kasih bocorannya dong...! Menurut Imam Al Ghazali, ada rumus menentukan malam Lailatul Qodar dilihat dari malam/hari pertama kita melakukan awal Ramadhan. Rumusnya : 1. Bila hari pertamanya Ahad/Rabu maka Lailatul qodar malam ke-29 2. Bila Senin maka Lailatul Qodarnya malam ke-21 3. Bila  Selasa/Jumat maka Lailatul Qodarnya malam ke-27 4.Bila awal ramadhan nya Kamis maka Lailatul Qodarnya malam ke -25 5. Bila awal ramadhan hari Sabtu maka Lailatul Qodarnya malam ke-23 Nah bagi yang masih punya iman yang kuat dan niatan mencari ridoNya  jangan berputus asa. Yuk kita raih Malam bulan Ramadhan yang terbaik ini dengan sebenar-benarnya ibadah. Jangan nanggung-nanggung. Belum tentu ramadhan tahun depan kita masih diberi kesempatan bertemu. Kalau besok tak ada nyawa dikandung badan , menyesal tiada guna. Ingat 83 tahun ganjarannya. Masa gak mau..? masa kalah sama janji THR dari tempat kita bekerja yang sekali kita belanjain habis tak tersisa. Masih bilang susah...?

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun