Mohon tunggu...
Yusep Ardiansyah
Yusep Ardiansyah Mohon Tunggu... -

He prefers listening to speaking. Thus, he writes to be listened

Selanjutnya

Tutup

Bahasa Pilihan

Manfaat Belajar Bahasa Asing

9 Agustus 2018   16:39 Diperbarui: 9 Agustus 2018   19:25 1013
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber: anatomybody-charts.co

Bagi sebagian dari kita, menguasai bahasa asing bukanlah perkara yang gampang. Jangankan untuk menguasai, niat untuk mempelajarinya saja kadang sulit untuk ditemukan. 

Berbagai alasan mulai dari elemen-elemen linguistik yang sulit dipahami hingga keyakinan bahwa mempelajari bahasa asing sama saja dengan mencintai bangsa asing, bukan bangsa sendiri, menjadi salah satu penghambat mengapa masih banyak orang Indonesia yang belum menguasai bahasa asing, khususnya yang paling umum yaitu bahasa Inggris. 

Hal tersebut ditunjukan oleh hasil penelitian dari Education First (EF) mengenai indeks kecakapan bahasa Inggris negara-negara di dunia. Hasilnya menunjukan bahwa Indonesia berada di peringkat 39 dengan kategori tingkat kemahiran rendah. Posisi saat ini jauh lebih buruk dari tahun sebelumnya yang menempatkan Indonesia di posisi 32 dengan kategori kemahiran menengah.

Dengan peringkat ini, Indonesia tertinggal jauh dengan negara-negara tetangga seperti Singapura yang ada di peringkat 5 dengan kategori sangat mahir, disusul dengan Malaysia di posisi 13 dan Filipina di posisi 15. 

Dengan demikian, mau tidak mau, Indonesia harus mengejar ketertinggalan karena, menurut Minh N. Tran, Senior Director, Research & Academic Partnership of EF Education First, kecakapan bahasa Inggris suatu negara berdanding lurus dengan kesiapan negara tersebut dalam bersaing di kancah yang lebih luas.

Selain modal sebuah bangsa di persaingan global, bahasa asing pun mempunyai efek-efek kognitif dan psikologis bagi tiap-tiap orang yang mempelajarinya. Misalnnya, bahasa dapat mempengaruhi cara seseorang berpikir dan bertindak.

To have another language is to possess a second soul. Kutipan dari Charlemagne tersebut dapat diimplikasikan bahwa berbahasa asing akan membuat orang memiliki cara yang berbeda dalam menyampaikan ide-ide atau realita di sekeliling melalui bahasa yang digunakannya. Konstruksi yang berbeda di setiap bahasa menuntut seorang pembelajar untuk menjadi orang yang berbeda dengan cara pandang yang berbeda pula. 

Sebagai ilustrasi, dalam bahasa Jerman kata apel (Der apfel) masuk ke dalam kategori maskulin sedangkan di bahasa Prancis masuk ke dalam kategori feminim (Une pomme). Hal tersebut memungkinkan adanya perbedaan yang sangat mencolok jika, misalnya, orang Jerman dan Prancis diminta untuk mendeskripsikan buah apel. 

Orang Jerman mungkin akan mendeskripsikan kata apel dengan kata-kata yang sering diasosiasikan dengan sifat maskulin seperti kuat atau keras, sedangkan orang Prancis akan sebaliknya, menggambarkan apel dengan kata-kata feminim seperti indah atau manis. 

Sekali pun mereka diminta untuk mendeskripsikan kata apel dalam bahasa yang tidak punya grammatical gender, seperti bahasa Inggris atau Jepang, kecenderungan untuk merepresentasikan apel sebagai kata benda yang bergender akan terus mempengaruhi mereka.

Belajar bahasa asing menuntut seseorang bukan hanya untuk mengenali struktur kebahasaannya saja, tetapi juga bagaimana cara melihat apapun berdasarkan budaya asli negara bahasa itu berasal. Dalam sebuah penelitian yang dilakukan oleh Hanh Thi Nguyen and Guy Kellogg menunjukan bahwa seseorang yang mempelajari bahasa kedua dapat mengembangkan pemahaman budaya yang lebih mendalam yang didapat melalui hasil amatan stereotip budaya yang berbeda.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun