Mohon tunggu...
Yus Afiati
Yus Afiati Mohon Tunggu... Guru - Belajar di PAI,Institut Pembina Rohani Islam Jakarta

Seorang ibu rumah tangga yang belajar dan mengajar, menanamkan akar agama yang kuat kepada generasi muda untuk menjadi manusia yang manfaat, mencari ridho Allah.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Jangan Kau Paksakan

18 Januari 2023   10:47 Diperbarui: 18 Januari 2023   11:19 342
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: Dokpri Yusfi 

Jangan Kau Paksakan

Suatu hari kau merasa terpaksa
Rasa sungkan begitu menyiksa
Tak diberi tak tahan melihatnya
Diberi pun tak banyak kau punya

Bertumpu satu kaki tiada daya
Ditopang dua kaki bisa berupaya
Ragamu nan kuat usah kau sia-sia
Bangunlah tuk bekerja sepenuh jiwa

Bekal kau dapat gunakan seperlunya
Punggungmu menanggung beban derita
Jangan kau paksakan melebihi batas usia
Sisakan ruang berbagi menanti kaum papa

Hari ini penuhi harga diri dengan taqwa
Tak akan lekang terjemur terik hati riya
Tiada memaksa diri bermanis budi bahasa
Yang terdengar nyata tulus tak rekayasa

Begitu pun jangan kau paksakan cinta
Dia yang menolakmu sebagai pertanda
Ada cintamu yang lain bernilai lebih mulia
Kan hadir diiringi amanah Allah luar biasa

Dia yang kini menjauh di seberang dunia
Bukan tak pernah rindu deras melanda
Tapi dia telah mengganti guyuran doa
Demi damai tenang sesejuk panorama

Padi yang ditanam rumput tumbuh pula
Cabut rumput agar padi penuhi bulirnya
Jangan kau paksakan indah berbalut dusta
Apakah mampu memulihkan tuk percaya

Depok, 18 Januari 2023
--yusfi--

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun