Mohon tunggu...
Yus Afiati
Yus Afiati Mohon Tunggu... Guru - Belajar di PAI,Institut Pembina Rohani Islam Jakarta

Seorang ibu rumah tangga yang belajar dan mengajar, menanamkan akar agama yang kuat kepada generasi muda untuk menjadi manusia yang manfaat, mencari ridho Allah.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Setelah Hancur Luluh

16 Agustus 2022   01:36 Diperbarui: 16 Agustus 2022   01:59 484
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: Indozone(Penyebab kaca pecah sendiri,Mitos)

Setelah Hancur Luluh

suatu pelajaran berharga
tertindas terampas teraniaya
mengerang menahan luka lara
kenangan terburuk akhir hidupnya

atas nama harkat martabat keluarga
tersusun alur cerita agar masuk logika
bersatulah kepingan hati mendobraknya
si pemegang amanah tidak lagi dipercaya

Allah kehendaki saatnya aib pun dibuka
rasa malu adalah tanda iman tersisa
jalan kebenaran dalam titik cahaya
apakah belum yakin noktah dusta

setelah hamcur luluh kalah di laga
tercabik seragam tersita senjata
masih bisakah perkasa memaksa
terhormat tersanjung  berwibawa

sikap perwira sang ksatria
berani bukan sekedar bicara
sumpah setia kepada nusa bangsa
akui kesalahan tanpa memutar fakta

setelah hamcur luluh kalah di laga
tercabik seragam tersita senjata
masih bisakah perkasa memaksa
terhormat tersanjung  berwibawa

setelah hamcur luluh meski tak binasa
mengapa tak kau tempuh jalan terbuka
masihkah mencari celah menutup gulana
seakan kau hanya bermimpi di dunia maya

Depok, 15 Agustus 2022
----

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun