Mohon tunggu...
Yus Afiati
Yus Afiati Mohon Tunggu... Guru - Belajar di PAI,Institut Pembina Rohani Islam Jakarta

Seorang ibu rumah tangga yang belajar dan mengajar, menanamkan akar agama yang kuat kepada generasi muda untuk menjadi manusia yang manfaat, mencari ridho Allah.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Tiga Takar Beras

12 Juli 2022   15:56 Diperbarui: 12 Juli 2022   16:11 156
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: Yopie Pangkey

Tiga Takar Beras

renungan dhuha
hatiku tenang terasa
butiran putih masih ada
cukuplah disantap berlima
setiap takar berbaur dzikir doa
sehat berkah semangat berkarya
sekelumit doa bagian yang utama

ingat butiran putih ini luar biasa
menanak nasi sungguh suatu drama
kini menikmati rezeki tak sesulit orangtua petani tak panen swasta pun tak wirausaha
punya nasi cukup tak cukup tuk sekeluarga
ingin merajuk tertahan raut iba ibu terpuja
tak terpikir minta jajan lauk pun yang ada

betapa syukur tak lagi sengsara
tak bersusah payah cukup tersedia
pemandangan sawah nun jauh di sana
hingga kenangan saat balita kuat ku rasa
meski bukan ahli ku pernah turut mencoba
saksi mata bibit disiapkan sampai dibawa
panas mentari lumpur hangat beraroma

tetes haru menyeruak mengenang jasa
hikmah qona'ah sebutir pun tak tersia-sia
meraih rasa bahagia tak sulit jika bersahaja
hidup minimalis berawal teladan nan mulia
hargai jerih payah tunaikan wajib terutama
hartamu yang kau makan untuk bertenaga di balik tiga takar beras ada hikmahnya 

Depok, 12 Juli 2022

Baca juga: Aku Kangen Hompimpa

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun