Mohon tunggu...
Yus Afiati
Yus Afiati Mohon Tunggu... Guru - Belajar di PAI,Institut Pembina Rohani Islam Jakarta

Seorang ibu rumah tangga yang belajar dan mengajar, menanamkan akar agama yang kuat kepada generasi muda untuk menjadi manusia yang manfaat, mencari ridho Allah.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Luka Berbalut Senyuman

30 Maret 2022   23:16 Diperbarui: 30 Maret 2022   23:38 126
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: Cekkembali

Luka Berbalut Senyuman

Telapak tangan kulekatkan
detak jantung beraturan
Sholawat kulantunkan
tenang menyejukkan
terus berucap pelan
puas jiwa ini rasakan

Berbagai rupa pikiran
problema berdatangan
terusiklah keharmonisan
Berawal dari kebohongan
saat itu hatimu dipalingkan
terbujuk tipuan pandangan

Kau pun terbujuk keindahan
pesona jelita goyahlah iman
Bersemilah benih kerinduan
di ujung hari kan tersimpan
desiran indah bersentuhan
terhenti celah kegalauan

Luka berbalut senyuman
sembunyikan kefanaan
anti menerima kritikan
Menolak ajaran Tuhan
mendustai kebenaran
menyimpan kekikiran

Insan-insan beriman
bersihkan kekufuran
perluaslah kesabaran
hatimu kan dilembutkan
Untuk saling mengingatkan
nasehat terbaik itu kematian

 
Depok, 31 Maret 2022

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun